Tampilkan postingan dengan label cerita hot. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerita hot. Tampilkan semua postingan

Selasa, 25 Oktober 2016

Cerita Dewasa Mamaku Di Setubuhi Temanku Sendiri

 cerita dewasa, cerita hot, Cerita Sex,
Aku terlahir dari keluarga dengan strata ekonomi kelas menengah di sebuah kota kecil di jawabarat.perkenalkan namaku hendrik,umurku 28 tahun,aku adalah anak ketiga dari empat bersaudara,dengan dua kakak perempuan dan satu adik laki2,papaku adalah seorang pegawai disebuah instansi pemerintahan,yang sering sibuk keluar kota mengurusi perjalanan dinas dari atasannya.Mamaku sekarang berumur 42 tahun,dengan tubuh sedikit ramping dan dada yang montok dengan ukuran 36B,serta pantat yang sangat seksi,masih sangat menggiurkan untuk ukuran ibu2 sebayanya,ini dikarenakan Mamaku sangat rajin menjaga tubuhnya dengan mengikuti senam dan fitness.tidak jarang aku sering melihat pandangan laki2 yang mencuri pandang ketika aku mengantar Mama ketempat fitness,umumnya tatapan mereka akan langsung menuju kearah dada Mamaku,atau langsung menuju kegundukan segitiga selangkangan Mama,karena Mama memang memakai pakaian yang ketat olahraga.aku sering merasa risih jika sudah begini,mengingat Mama adalah nyokap sendiri,merasa orang tua dipelototin oleh mata nakal laki-laki,yg umumnya pasti menghayalkan yang macam-macam tentang Mamaku,namun tentu saja aku tidak bias berbuat apa2,toh itu hak mereka,selama mereka tidak benar2 berani melakukan hal itu terhadap Mamaku.
http://ceritahotone.blogspot.co.id/2016/10/cerita-dewasa-mamaku-di-setubuhi.htmll

Mamaku disetubuhi temanku sendiri,kejadian itu terjadi sekitar lima tahun yang lalu,pada saat itu umurku 23 tahun,dan Mamaku berumur 38 th,saat itu teman-teman kampus sedang bermain kerumahku,Anto dan Andre adalah dua sobatku yang paling dekat dengan ku,mereka berdua mampir main kerumahku karena kebetulan hari libur kuliah.aku sedang dirumah dengan mamaku,sementara adik ku keluar kota ketempat saudaraku,kakak2 ku tinggal ngekost kuliah diluarkota yaitu bandung.Papaku kebetulan dinas diluarkota selama 2 minggu.,praktis Cuma ada aku dan mamaku yang berada dirumah.
Ding..dong….
Bel rumah berbunyi,aku yang sedang bermain game dikamarku langsung berdiri dan berjalan kepintu rumah untuk membuka pintu,ternyata sobatku Andre dan Anto,
“Lo ga kmana2 ndrik,kebetulan nich,gw dan anto lewat sini,sekalian aja mampir..”Andre langsung nyerocos,

“ga,lagi males” jawabku sekenanya.
“Gw ada koleksi baru nich” katanya sambil mengeluarkan dua keeping vcd porno
Gila lo,jngan sembarangan ngeluarin vcd,ntar mama gw liat bias berabe,dikamar gw aja,nontonnya,
“emang Mama lo ada “ timpal Anto
“lagi masak di dapur” jawabku.
“oke dech,kita setel aja langsung dikamar lo”jawab Andre.
Adegan demi adegan yang terpampang dalam video itu membuat kontol kami bertiga bener2 ngaceng,apalagi pada saat adegan dimana menceritakan pemerkosaan yang dilakukan seorang pemuda berandalan terhadap perempuan setengah baya,dimana perepuan tersebut yang awalnya menolak dan berusaha berontak tapi tiba-tiba menjadi teransang dan menikmati sodokan demi sodokon kontol pemuda berandalan tersebut.sekilas kuperhatikan dibalik celana dua sobat gw tersebut kontol mereka udah pada ngeceng termasuk kontol gw.
“wah,gile juga tuch tante,diperkosa ko malah keenakan” komentar Andre
“gimana ya,rasanya ngentot tante-tante,kayanya enak banget,pengalaman nya tinggi”he..he..timpal Anto
Aku hanya diam,sambil tetap konsentrasi menikmati adegan tersebut,sekilas terlintas dalam pikiran ku tubuh Mamaku,tidak jauh beda dengan tubuh perempuan yang ada pada film tersebut,pikiran nakal tersebut berkembang menjadi imajinasi,namun tentu saja aku tidak berpikir untuk benar-benar melakukannya,gila aja ngentot dengan Mama sendiri,.
Lalu tiba-tiba Andre berkata,”ndrik, gw pengen ke kamar mandi,”
“Ada dibelakang,melewati dapur,lo lurus aja”
Andre bangkit,untuk kekamar mandi..
Namun setelah berselang 30 menit ,Andre tidak juga muncul dari kamar mandi,aku tidak menaruh perasaan apa2,mungkin si Andre melakukan masturbasi karena tidak tahan setelah menonton adegan video porno,pikirku.
Tidak berapa lama aku pun berniat menuntaskan nafsu ku ini,tentu saja tujuanku adalah kamar mandi untk melakukan masturbasi,.
Namun niat ku seketika urung,ketika melewati ruang tamu yang berhadapan dengan dapur,disana dibalik lemari yang membelakangi dapur kulihat sobatku sedang mengintip mama ku yang sedang memasak,dengan posisi duduk,mengangkang,serta rok Mama yang tersingkap hingga ke pangkal paha,sehingga terlihat paha putih mulus mama,dan disela2 celana dalam nya terlihat jelas bulu2 halus keluar dari balik celana dalam yang dikenakan Mama,dengan jarak antara lemari ruang tamu dan dapur yang Cuma satu meter,sehingga dapat dengan jelas terlihat pemandangan yang sangat menggairahkan tersebut.
Sobatku Andre Nampak sedang serius mngendap dan memperhatikan selangkangan Mamaku,sementara celana dan celana dalamnya sudah melorot sampai ke paha,tangan kanan nya sibuk mengocok kontolnya,membayangkan menyetubuhi mamaku,mamaku tidak menyadari kalau di samping nya ada yang mengintipnya.
Aku yang menyadari hal tersebut awalnya kaget bercampur marah,ingin kulabrak seketika sobat ku tersebut,namun takut nanti akan membuat Mama mengetahui dan akan membuat suasana gaduh.,maka kubiarkan dahulu,aku ingin tahu sejauh Mana tindakan Andre selanjutnya.,namun aku kembali teringat akan imajinasiku tadi,membayangkan tubuh Mama telanjang dan menyetubuhinya,membuat nafsuku bertambah membuncah,dan membiarkan perbuatan sahabatku ini mengintip paha Mamaku sendiri.
Mamaku tidak menyadari kalu dirinya sedang diintip,sehingga dia masih tetap konsentrasi dengan memasaknya,
Ouhhh..akhhh….
kudengar erangan dari suara Andre seiring muncratnya cairan sperma nya,bahkan sampai muncrat ke lengan baju Mamaku,.
Seketika Mamaku menoleh,dan alangkah terkejutnya dia ketika menyadari bahwa temanku Andre dengan keadaan setengah bugil dan kontol mengacung tegak,masih dengan tetesan sisa sperma tengah berdiri tidak jauh dari tempat nya,spontan Mama ku marah dengan gerakan hendak menampar temanku Si Andre,
“ Kurang ajar,” sahut Mamaku sambil melayangkan tamparan,
Temanku Andre reflex menyambut tangan Mama dan berusaha untuk menahan amarah Mamaku, sambil berujar,
“maafin saya tante,saya ga tahan melihat paha tante”
Sambil berusaha menenangkan Mamaku,Andre berusaha untuk menutup mulut Mamaku agar tidak menimbulkan kegaduhan,karena takut kedengaran olehku.
“lepasin” Mamaku berkata,
“tante,plis maafin Andre,ntar ketahuan hendrik,”ujarnya ketakutan bila diketahui olehku.
Sambil berkata Andre tetap menahan tangan dan mencoba menutup mulut Mamaku.,sedangkan celana dan celana dalamnya masih dalam keadaan belum terpasang kembali,sehingga keadaan tersebut menimbulkan gesekan2 dengan tubuh Mama yang masih saja meronta.,
Kondisi ini membuat Andre kembali bernafsu,pikiran sehatnya serta merta hilang,dia sudah kehilangan kendali,tidak peduli perempuan yang sedang digumulinya ini adalah Mama temannya sendiri,
Gerakannya sekarang berubah menjadi agresif dan dengan cekatan mulutnya langsung melumat bibir Mama,tangannya menggerayangi dada Mamaku sembari meremas,
Mamaku kaget bercampur marah berusaha berontak,dengan cara menendang dan mendorong tubuh Andre,namun tenaganya kalah dari seorang laki2 yang sedang di liputi nafsu ..
Tubuh Andre sekarang dalam keadaan mengunci dengan tangan dan kaki menyilang tubuh mama,perlahan didorongnya tubuh Mama mundur hingga sampai kesudut dapur,mulutnya membekap,melumat dengan nafsu,berusaha mencari lidah mama,memainkan lidah didalam rongga mulut mamaku,tangannya berusaha masuk kedalam baju mamaku,mencari payudara ,setelah dirasakannya benda kenyal,maka diremas dan di pijitnya dengan lembut susu Mamaku dengan gerakan teratur.,Mamaku yang semula berontak lambat laun terlihat pasrah dengan tindakan sahabatku ini,terlihat mamaku mulai terpancing dan terhanyut dengan permainan lembut bercampur kasar dari sahabatku ini,namun dia berusaha menjaga sikapnya dengan tetap berusaha seolah2 mendorong tubuh si Andre,sembari berkata,
“Andre..ouhh…sudah,jan..gan…diterusin..tante kan Mama teman mu,…”
Andre nampaknya sudah tidak peduli dengan kata2 mama ku,bahkan semakin berani, nampaknya dia tahu kelemahan Mamaku,dengan cara menjilat kuping mama,sembari tangannya berusaha menyingkap rok Mama dan masuk kedalam celana dalam Mama,jarinya langsung menyentuh memek Mamaku,
Terbukti jurus tersebut ampuh,dan membuat mama semakin terbang dan merasakan kenikmatan,
“Ouhhh..achhhh..aann..dre…ouhhhh…dasar anak nakal..”
Lalu direbahkannya mamaku dilantai dapur, dengan tidak membuang kesempatan,takut mamaku berubah pikiran,Andre langsung melucuti baju serta BH yang dikenakan Mama,sehingga terpampanglah payudara yang indah milik mama,dijilat dan dihisapnya dengan rakus dada Mama,setelah puas ,ditariknya rok serta celana dalam Mama hingga Mama telanjang bulat dan membuat Andre benar-benar nafsu menyaksikan tubuh telanjang mamaku tergolek pasrah seakan menantang untuk diarungi.
Sementara aku yang menyaksikan dari kejauhan semakin lama semakin bernafsu dan penasaran bagaimana kelanjutan dari aksi sahabatku ini, tiba-tiba anto sahabatku yang satu lagi menepuk pundakku dari belakang,sambil berkata “ hayo lagi ngapain sich,kaya ngintip-ngintip segala?
Aku langsung membekap mulut si Anto sambil berucap pelan,
“sssttt…diem,jangan berisik,gw lagi ngintip si Andre,sialan banget si Andre,lagi ngerjain nyokap gue..,”
“hah…yang bener lo,sambil berkata Anto langsung mengambil posisi mengintip seperti yang aku lakukan,wajahnya tampak merah padam seketika,antara kaget,heran dan nafsu,,
“Stt…lo liat aja,ga usah komen” aku langsung memotong ketika dia hendak berujar..
Anto terdiam tak berkata apa,.
Andre terlihat masih merangsang Mamaku dengan mengigit gigit ujung payudaranya. Tampaknya Mamaku risih ketika Andre menjilat ujung putingnya yang merah muda itu tapi dia membiarkannya, mungkin dia merasakan sensasi yang hebat.”ah.. ndre…geli …sshh…aaahh geli..” ,tampaknya dia menikmati sekali ketika putingnya digigit dan dijilati sahabatku ini,lalu jilatan buas Andre makin lama semakin kebawah hingga mencapai gundukan kemaluan Mama yang sangat indah.
Mamaku kini telentang di lantai dapur dengan kedua kakinya terlihat menjulur di lantai, sehingga bagian bawah tubuhnya yang sedang menjadi sasaran jilatan Andre.Andre mengambil posisi berjongkok di lantai diantara kedua paha Mamaku yang telah terbuka lebar. Andre memang hebat, lidahnya panjang dan kasar sehingga dengan cepat Mamaku mengelepar. Aaaahh ndre…geli…jangan dicium yang bawah…geli…ahhssh… ”
mamaku nampaknya semakin terangsang,
Dengan tangannya yang gemetar dia menyentuh kepala Andre. .

Andre lalu bangkit dengan melepas celana dalamnya yang tadi memang sudah terlepas sebagian ,. Dan!!! Alangkah terkejutnya Mamaku,sambil melotot kearah kontol sahabatku ini.,betapa tidak, dengan diameter 6cm dan panjang hampir 25cm, warna nya yang hitam kecoklatan serta urat nya yang menonjol seakan melambangkan keperkasaan pria, sangat besar juga untuk ukuran orang indonesia. Tampaknya Mamaku bergidik juga membayangkan kontol sebesar itu masuk dan menerobos kemaluannya yang kecil . Aku kuatir nanti Mamaku pingsan oleh terjangan kontol sebesar itu.

Sementara aku menyaksikan sambil meremas kontolku sendiri, tangan mamaku mulai turun keselangkangan Andre dan menyentuh batangnya. “ndre, besar sekali punya mu… aduuuhhh nanti jangan dipaksa masuk cepat cepat ya….please…tante ngeri..kok jauh lebih besar dari punya nya papa si Hendrik…aduh…” desah Mamaku..
Andre tersenyum penuh kemenangan merasa telah berhasil menaklukkan Mamaku,
“ ga apa-apa tante,saya jamin tante akan puas,kontol Andre siap membuat tante melayang,dan ketagihan tentunya..” ucapnya.
Lalu Andre mendekatkan kontolnya kewajah Mamaku,dengan enteng digesek-geseknya kontolnya kewajah Mamaku,spontan Mamaku memalingkan mukanya,antara malu dan nafsu,lalu setengah memaksa Andre menarik kepala Mama agar melihat kontolnya,lalu dituntunnya kearah mulut Mamaku,dengan maksud hendak menyuruh Mamaku untuk mengulum kontolnya.,
“Andre,jangan akh,tante ga biasa beginian,papanya Hendrik ga pernah beginiin tante” elak Mamaku.
“ayo dong tante,enak ko,ntar pasti ketagihan lho”
Setengah memaksa Andre terus memaksa mamaku membuka mulutnya,akhirnya sedikit demi sedikit kepala kontol nya masuk kemulut Mamaku,dan tentu saja ukuran nya yang besar hanya seperempat nya saja yang masuk kedalam mulut mamaku.dimaju mundurkannya kepala mamaku oleh Andre,
“Ouhhhh…ssttt…Ouhhh…tante,enak banget,hisep terus sayang…ouuuhhh…mulutmu enak banget…”terus disedot tante..ouhhh......
setelah puas menikmati sedotan dan jilatan mamaku pada kontolnya,
sekarang dia kembali mengambil posisi melumat memek Mamaku…Andre pengalaman sekali, sehingga mudah menemukan titik rangsang Mamaku. Dan benar saja tubuh mamaku bergetar hebat….dan kembali dia merintih “aduhh ndre ouhh…punya tante diapain….….sekarang masukkan massukkan ndre…
Andre tidak peduli dengan rintihan mamaku,dia terus saja mengorek isi kemaluan Mamaku dengan lidahnya,selang 15 menit barulah andre bangkit dan dengan telaten di ciumnya bibir Mamaku,terlihat Mamaku menikmati ciuman si Andre,dengan membalas setiap sedotan yang dilancarkan Andre.
lalu Andre memegang penis raksasanya itu, serta mulai di usap-usapkan dengan lembut di belahan bibir memek Mamaku yang sudah sedikit terbuka, Ujung kemaluannya yang kasar menggosok gosok klitoris Mamaku, ! Sengaja Andre menggosoknya cukup lama agar Mamaku bisa melihat kemaluannya yang besar. Dan memang benar mamaku dengan mata yang terbelalak melihat ke arah kontol Andre yang dahsyat itu, sedang menempel pada bibir memeknya. Kedua tangan mamaku kelihatan mencoba menahan badan andre dan badan Mamaku terlihat agak melengkung, tampaknya dia kawatir kalau kesakitan…. pantatnya dicoba ditarik ke atas untuk mengurangi tekanan kontol raksasa Andre pada bibir memeknya, akan tetapi dengan tangan kanannya Andre tetap menahan pantat Mamaku dan tangan kirinya tetap menuntun penisnya agar tetap berada pada bibir memek Mamaku sambil mencium telinga kirinya, terdengar Andre berkata perlahan, “Tante…, saya gosok gosok dulu yaa…biar enak….ok?hmm bagaimana..enak ya….maaf yaa…, kalo masuk sekarang…, boleh ya?”, terlihat kepala mamaku hanya menggeleng-geleng kekiri kekanan saja, entah apa yang mau dikatakannya, dengan pandangannya yang sayu menatap ke arah kemaluannya yang sedang didesak oleh penis raksasa andre itu dan mulutnya terkatup rapat seakan-akan menahan debaran jantungnya.” Bisiknya : “Pelan..ndre…” desah Mamaku.
Andre tanpa menunggu lebih lama lagi, segera menekan kontolnya ke dalam lubang memek Mamaku yang telah basah itu, biarpun kedua tangan mamaku tetap mencoba menahan tekanan badan Andre….. Mungkin, entah karena tusukan penis Andre yang mendesak desak atau karena ukuran penisnya yang sangat besar, langsung saja mamaku berteriak merintih rintih , “aahh.. , ssshh ya pelan-pelan begitu aja ya… .pelan pelan sekali yaaaa…. aahh.”, terdengar rintihan dari mulutnya dengan wajah yang agak menegang mungkin juga menahan rasa kesakitan. Kedua kaki Mamaku yang mengangkang itu terlihat gemetar. Kepala kontol Andre yang besar itu telah terbenam sebagian di dalam memek Mamaku , kedua bibir kemaluannya menjepit dengan erat kepala kontol Andre, sehingga belahan kemaluan Mamaku terlihat terkuak membungkus dengan ketat kepala kontol Andre. Kulihat kedua bibir kemaluan mamaku tertekan masuk begitu juga clitoris mamaku turut tertarik ke dalam akibat besarnya kontol sahabatku ini. “Bagaimana tante…lebih enakkan sekarang?enak mana dari pada kontol papanya Hendrik, tante? Enak kontol siapa tante?,bisiknya ditelinga Mamaku…”ouhh enak kontol kamu ndre” erang mamaku sambil matanya terpejam.”.nikmati aja…bisik Andre dekat telinganya…Mamaku hanya mendesah sesekali menggigit bibir nya sendiri menahan perih bercampur nikmat.Mamaku mulai merintih dan meracau…padahal kemaluan Andre baru keluar masuk sebagian saja.
Andre menghentikan tekanan dan kocokan penisnya, sambil mulutnya mengguman, “Maaf…, tante…, kalo saya kurang lembut. .., maaf yaa…, tante!”.

“aagghh…, nggaaaak kok…udah mulai agaaak enak…tapi…jangan teerrlalu diiipaksakan. .., yaahh..masukkan pelan pelan lagi yaaa… agak dalam yaa.aahh.,Mamaku mencoba menjawab dengan badannya terus menggeliat-geliat, sambil merangkulkan kedua tangannya di leher Andre.

“Tante.., saya mau masukkan lagi…, yaa…, dan tolong katakan yaa…, kalau tante masih merasa sakit”, sahut Andre dan tanpa menunggu jawaban Mamaku, segera saja Andre melanjutkan tekanan kontolnya ke dalam lubang memek mamaku yang terhenti itu, tetapi kali ini kocokannya dilakukannya dengan lebih cepat.

Secara lembut tapi pasti, kontol raksasa itu menguak dan menerobos masuk ke dalam sarangnya. Ketika kontol andre telah terbenam hampir setengah di dalam lubang memek mamaku, terlihat dia telah pasrah saja dan sekarang kedua tangannya tidak lagi menahan badan Andre, akan tetapi sekarang kedua tangannya mencengkeram dengan kuat pada bahu Andre.Andre menekan lebih dalam lagi, kembali terlihat wajah mamaku meringis menahan sakit dan nikmat, kedua pahanya terlihat menggeletar, tetapi karena mamaku tidak mengeluh maka andre meneruskan saja tusukan kontolnya , “aahh”, makin lama tusukan kontol andre semakin cepat pantatnya menghentak dengan kuat sehingga membuat tubuh Mama bergoyang dengan keras.

Pada saat yang bersamaan terdengar keluhan panjang dari mulut Mamaku, “Aduh……..aahh…..”, sambil kedua tangannya mencengkeram semakin kuat kebahu Andre dan badannya melengkung ke depan serta kedua kakinya terangkat ke atas menahan tekanan kontol Andre di dalam kemaluannya. Andre mendiamkan kontolnya terbenam di dalam lubang memek Mamaku sejenak,merasakan kehangatan memek Mamaku serta kedutan seakan dipijit oleh saraf-saraf kemaluan mamaku, agar tidak menambah sakit mamaku sambil bertanya lagi, “Tante.., sakit…, yaa? Tahan dikit yaa, saya goyang pelan pelan kok ..sebentar lagi akan terasa nikmat …dijamin deh …!”, bisiknya ditelinga mamaku. mamaku dengan mata terpejam hanya menggelengkan kepalanya sedikit seraya mendesah panjang, “aagghh.. ., ndre…sudah….aduhh… sudahhh please…sakit….sakit….terlalu besaaar…aah”, Kulihat air mata mulai menetes di sudut matanya. Cepat cepat lalu andre menciumi payudara Mamaku dengan ganas. Terlihat pantat andre bergerak dengan cepat naik turun, sambil badannya mendekap tubuh mungil mamaku dalam pelukannya. Semakin lama semakin cepat….terkadang batangnya dikeluarkan dari memek Mamaku, kemudian dihunjamkannya lagi. Membuat mamaku melenguh dan merintih berkepanjangan.

Tak selang lama kemudian terlihat badan Mamaku bergetar dengan hebat dari mulutnya terdengar keluhan panjang, “Aaduuh… , oooohh…, ssshh.. ., sshh ndre..! tante..ahhh..tante…ahhh….tante..akh..keluarrr…sshhh…oohhh” , kedua kaki mamaku bergetar dengan hebat, melingkar dengan ketat pada pantat Andre, dengan mata yang membeliak dan tubuh menghentak hentak mamaku mengalami orgasme yang hebat dan berkepanjangan. Selang sesaat badan Mamaku terkulai lemas dengan kedua kakinya terjulur lemas dilantai.Mamaku sekarang terlihat tergolek lemas pasrah disetubuhi dengan ganas oleh temanku itu, Dengan tersenyum Andre tetap melakukan goyangan goyangan memutar dengan lembut , kali ini dia tidak menekan, .aah, suatu pemandangan yang sangat erotis sekali.

Kemudian Andre mulai melepaskan dirinya dan bergeser ke samping, dan meyuruh Mamaku menungging,nampaknya dia ingin doggy style,Mamaku Nampak mengikuti kemauan Andre dan berbalik mengambil posisi menungging,Andre Nampak semakin nafsu menyaksikan Mamaku dalam keadaan menungging sehingga memperlihatkan belahan pantat dan memek mama sekaligus,serta merta dia mengarahkan kontolnya ke memek Mamaku,dan menghujam sedalam-dalamnya sambil memompa keluar masuk ..


“Ahh…, ahh”, mama ku makin keras teriakannya.

“Ayo ndre…, terus”.

“Enakkk…, eeemm…, mm!”.

Tubuhnya sekali lagi mengejang, diiringi leguhan panjang, “Uuhh…hh…” ndre tante keluar lagi… ya yaah”,

“keluarkan tante ,keluarkan….mm sshh…”desah andre sambil memompa semakin cepaat..

Dengan satu sodokan keras di dorongnya pinggul nya kuat-kuat, sambil kedua tangannya memeluk badan Mamaku dari belakang dengan erat dan kontolnya terbenam seluruhnya di dalam lubang kemaluan Mamaku,dan pada saat bersamaan cairan spermanya menyembur keluar dengan deras di dalam lubang memek Mamaku. badannya tehentak-hentak merasakan kenikmatan orgasme di atas badan mamaku, sementara cairan hangat sperma nya masih terus memenuhi kemaluan mamaku, tiba-tiba badan mamaku juga bergetar dengan hebat diikuti lenguhan panjang keluar dari mulutnya, “…aagghh…aahhh …!”, saat bersamaan Mamaku kembali mengalami orgasmenya dengan dahsyat kali ini untuk yang ketiga kali.
Dengan sisa tenaganya Andre mencabut kontol nya dari kemaluan Mamaku,dan sambil berujar pelan “terima kasih ya tante,dan maaf kalo saya tadi lancang memaksa tante..”
Mamaku hanya melenguh dan berkata”cepat beresin baju kamu,ntar anak tante melihat kamu Menyetubuhi Mamanya..”
Serta merta andre memakai pakaian nya kembali,dan segera kembali ke kamarku.
Aku dan Anto buru-buru kembali kekamar sesaat setelah permainan antara andre dan mamaku selesai,kami berdua mengambil sikap seolah-olah tidak mengetahui apa yang baru saja dilakukan andre terhadap Mamaku.
Sikap Andre sesaat setelah kembali ke kamarku pun cuek dan santai seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa,dan segera beberapa saat dia dan anto pun pamit kepadaku untuk pulang kerumah masing-masing.
Dikamar aku hanya bisa merenung dan berpikir bagaimana bisa semua itu terjadi,mamaku yang begitu santun dan aku hormati dengan begitu mudahnya takluk dan terbuai oleh permainan dasyat Temanku sendiri

Jumat, 22 April 2016

Cerita Hot Terbaru 2016 Awalnya Membayangkan

Cerita Hot One Situs Terlengkap Untuk Cerita Dewasa Pribadi | Cerita Sex Terbaru | Cerita Mesum | Cerita Ngentot | Cerita Hot | Cerita ABG | Cerita Tante tante | Cerita Sex Jilbab | Cerita Hot Terbaru 2016 Awalnya Membayangkan-Aku mendapat kost dengan ukuran 3 x 4 meter, karena di wilayah ini harga kost menurut aku harganya tinggi, dan aku beruntung bertemu dengan ibu Nisa yaitu ibu kostku dan memliki waruung makan, aku kenal ibu Nisa saat aku makan di warungnya dan aku bercerita untuk mencari kost kostan, ehh tak taunya ibu Nisa mempunyai kamar yang mana bisa dipakai dengan harga yang terjangkau.
Ibu kostku itu adalah seorang janda berusia sekitar 45 tahun. Sejak kematian suaminya tujuh tahun lalu, ia tinggal bersama putri tunggalnya Nastiti. Ia masih sekolah, kelas dua di sebuah SMTA di kota itu.
Mereka hidup dari usaha warung makan sederhana yang dikelola Bu Nisa dibantu Yu Aida, seorang wanita tetangganya. Yu Aida hanya membantu di rumah itu sejak pagi hingga petang setelah warung makan ditutup.Pembawaan keseharian Bu Nisa tampak sangat santun. Ia selalu mengenakan busana terusan panjang terutama bila tampil di luar rumah atau sedang melayani pembeli di warungnya. Hingga kendati berstatus janda dengan wajah lumayan cantik, tak ada laki-laki yang berani iseng atau menggoda.
“Ada memang laki-laki yang meminta ibu untuk menjadi istrinya. Tetapi ibu hanya ingin membesarkan Nastiti sampai ia berumah tangga.
Apalagi sangat sulit mencari pengganti laki-laki seperti ayah Nastiti almarhum,” katanya suatu ketika aku berkesempatan berbincang dengannya di suatu kesempatan.
Di tengah kesibukanku memperbaiki dinding kamar, tiba-tiba kudengar suara pintu kamar mandi dibuka. Lalu tak lama berselang kudengar suara pancaran air yang menyemprot kencang dari kamar mandi.
Padahal di sana tidak ada kran air yang memungkinkan menimbulkan bunyi serupa. Maka seiring dengan rasa ingin tahu yang muncul tiba-tiba, aku segera mencari celah lubang di dinding yang bersebelahan dengan kamar mandi untuk bisa mengintipnya.
Ah, ternyata yang ada di kamar mandi adalah Bu Nisa. Wanita itu tengah kencing sambil berjongkok. Mungkin ia sangat kebelet kencing hingga begitu berjongkok semprotan air yang keluar dari kemaluannya menimbulkan suara berdesir yang cukup kencang sampai ke telingaku.
Aku jadi tersenyum simpul melihat kenyataan itu. Tadinya aku tidak berniat melanjutkan untuk mengintip. Namun ketika sempat kulihat pantat besar Bu Nisa yang membulat, naluriku sebagai laki-laki dewasa jadi terpikat. Posisi jongkok Bu Nisa memang membelakangiku. Namun karena ia menarik tinggi-tinggi daster yang dikenakannya, aku dapat melihat pantat dan pinggulnya.
Ah, wanita berkulit kuning itu ternyata belum banyak kehilangan daya pikatnya sebagai wanita. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk terus mengintip, melihat adegan lanjutan yang dilakukan ibu kostku di kamar mandi yang ternyata membuat tubuhku panas dingin dibuatnya.
Betapa tidak, setelah selesai kencing, Bu Nisa langsung mencopot dasternya untuk digantungkannya pada sebuah tempat gantungan yang tersedia. Tampak ia telanjang bulat karena dibalik dasternya ia tidak mengenakan celana dalam maupun kutangnya.
Jadilah aku bisa menikmati seluruh keindahan lekuk-liku tubuhnya. Bongkahan pantatnya tampak sangat besar kendati bentuknya telah agak menggantung. Sepasang buah dadanya yang juga sudah agak menggantung, ukurannya juga tergolong besar dengan dihiasi sepasang pentilnya yang mencuat dan berwarna kecoklatan.
Namun yang membuatku kian panas dingin adalah adegan lanjutan yang dilakukannya setelah ia mulai mengguyur air dan menyabuni tubuhnya. Sebab setelah hampir sekujur tubuhnya dibaluri busa sabun mandi, ia cukup lama memainkan kedua tangannya di kedua susu-susunya.
Meremas-remas dan sesekali memilin puting-putingnya. Sepertinya ia tengah berusaha membangkitkan dan memuasi birahinya oleh dirinya sendiri. Lalu, dengan satu tangan yang masih menggerayang dan meremas di buah dadanya, satu tangannya yang lain menelusur ke selangkangannya dan berhenti di kemaluannya yang membukit.
Kemaluan yang hanya sedikit ditumbuhi bulu rambut itu, berkali-kali diusap-usapnya dan akhirnya salah satu jarinya menerobos ke celahnya. Ah, ia juga mengeluar-masukkan jarinya ke liang kenikmatannya. Bahkan seperti tidak puas dengan satu jari tengah tangannya, jari telunjuknya pun ikut dimasukannya. Hingga akhirnya kedua jarinya yang digunakan untuk mencolok-colok vaginanya.
Aku yakin Bu Nisa melakukan semua itu sambil membayangkan bahwa yang mencolok-colok liang kenikmatannya adalah penis seorang laki-laki. Terbukti ia melakukan sambil merem-melek dan mendesah. Membuktikan bahwa ia mendapatkan kenikmatan atas yang tengah dilakukannya.
Disodori pertunjukkan panas yang diperagakan ibu kostku, aku kian tak tahan. Kukeluarkan kemaluanku yang telah ikut mengeras dari celana setelah membuka risleting. Kuremas-remas sendiri penisku sambil membayangkan menyetubuhinya yang tengah bermasturbrasi.
Akhirnya, ketika tubuhnya terlihat mengejang, karena menahan birahi yang tak terbendung dan seiring dengan datangnya puncak kenikmatan yang didambakan, aku pun kian kencang meremas dan mengocok kemaluanku sambil terus memelototi tingkah polahnya.
Dan tubuhku ikut mengejang dan melemas ketika dari ujung penisku memuntahkan mani yang menyembur cukup banyak. Dia tampak kaget dan mencoba mencari sesuatu di dinding kamar mandi yang berbatasan dengan kamarku.
Mungkin ia sempat mendengar erangan lirih suaraku yang tak sadar sempat kukeluarkan saat mendapatkan orgasme. Namun karena aku segera menjauh dari dinding, ia tak sempat memergokiku. Tetapi,… ah.. entahlah.
Hanya sejak saat itu aku sering mencari kesempatan untuk mengintipnya saat ia mandi. Bahkan juga mengintip ke kamarnya saat ia tidur. Kamar Dia memang bersebelahan dengan kamarku. Rupanya, untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, selama ini wanita itu mendapatkannya dari bermasturbrasi.
Hingga aku sering memergoki ia melakukannya di kamarnya. Dan seperti Dia, setiap aku mendapatkan kesempatan untuk melihat ketelanjangannya, selalu aku melanjutkan dengan mengocok sendiri kemaluanku.
Tentu saja sambil membayangkan menyetubuhi ibu kostku itu. Sampai akhirnya, mengintip ibu kostku merupakan acara rutin di setiap kesempatan seiring dengan gairah birahiku yang kian menggelegak.
Sampai suatu malam, setelah sekitar enam bulan tinggal di rumahnya, aku bermaksud keluar kamar untuk menonton televisi di ruang tamu. Maklum sejak sore aku terus berkutat dengan diktat dan buku-buku untuk tugas pembuatan paper salah satu mata kuliah.
Namun yang kutemukan di ruang tamu membuatku sangat terpana. Televisi 17 inchi yang ada memang masih menyala dan tengah menyiarkan satu acara infotainment dan disetel dengan volume cukup keras. Namun satu-satunya penonton yang ada, yakni Dia, tampak tertidur pulas.
Ia tidur dengan menyelonjorkan kaki di sofa, sementara daster yang dikenakannya tersingkap cukup lebar hingga kedua kaki sampai ke pahanya nampak menyembul terbuka. Biasanya aku akan membangunkan dan megingatkannya untuk tidur di kamarnya bila memergoki ibu kostku tertidur di ruang tamu. Tetapi itu tidak kulakukan, sayang kalau pemandangan yang menggairahkan sampai terlewatkan.
Ketika aku mendekat, tubuh wanita itu menggeliat dan posisi kakinya kian terbuka hingga mengundangku untuk melihatnya lebih mendekat. Berjongkok di antara kedua kakinya. Kini bukan hanya paha mulusnya yang dapat kunikmati.
Aku juga dapat melihat organ miliknya yang paling rahasia karena ia tidak mengenakan celana dalam. Bibir luar kemaluannya terlihat coklat kehitaman dan nampak berkerut. Pertanda kemaluannya sering diterobos alat kejantanan pria.
Sementara di celahnya, di bagian atas, tampak kelentitnya yang sebesar biji jagung terlihat mencuat. Melihat ketelanjangan tubuh ibu kostku sebenarnya telah cukup sering kulakukan saat mengintip. Namun melihatnya dari jarak yang cukup dekat baru kali itu kulakukan.
Degup jantungku jadi terpacu, sementara penisku langsung menegang. Aku nyaris mengulurkan tanganku untuk mengusap vaginanya untuk merasakan lembutnya bulu-bulu halus yang tumbuh di sana atau merasakan hangatnya celah lubang kenikmatan itu.
Tetapi takut resiko yang harus kutanggung bila ia terbangun dan tidak menyukai ulahku, aku urungkan niatku tersebut. Dan tak tahan terpanggang oleh gairah yang memuncak, kuputuskan untuk kembali ke kamar.
Untuk beronani, meredakan ketegangan yang meninggi. Di dalam kamar, kulepaskan seluruh pakaian yang kukenakan. Lalu tiduran telanjang diatas ranjang setelah sebelumnya menarik kain selimut untuk menutupi tubuh.
Seperti itulah biasanya aku beronani sambil membayangkan keindahan tubuh dan menyetubuhi ibu kostku. Hanya, baru saja aku mulai mengelus burungku yang tegak berdiri tiba-tiba kudengar pintu kamarku yang tak sempat terkunci dibuka dan seseorang terlihat menerobos masuk ke dalam.
“Hayo, lagi ngocok yah,” suara Dia mengagetkanku. Ternyata yang membuka pintu dan masuk kekamarku adalah ibu kostku.
“Ti,… tidak,” jawabku dan secara reflek segera kutarik selimut untuk menutupi tubuhku. “Jangan bohong Tris. Ibu tahu kok kamu sering mengintip ibu saat mandi atau dikamar.
Juga tadi kamu melihati milik ibu saat tidur di sofa kan?” katanya lirih seperti berbisik.
Ditelanjangi sedemikian rupa aku jadi malu dan menjadi tegang. Takut kepada kemarahan Dia atas semua ulah yang tidak pantas kulakukan. Penisku yang tadi tegak menantang kini mengkerut, seiring dengan kehadiran wanita itu di kamarku dan oleh pernyataanya yang telah menelanjangiku.
Aku membungkam tak dapat bisa bicara. “Sebenarnya ibu nggak apa-apa kok, Tris. Malah, eee.. ibu bangga ada anak muda yang mengagumi bentuk tubuh ibu yang sudah tua begini.
Kalau mau, sekarang kamu boleh melihat semuanya milik ibu dari dekat dan kamu boleh melakukan apa saja. Asal kamu bisa menjaga rahasia serapat-rapatnya,” ujarnya.
Aku masih belum tahu arah pembicaraan ibu kostku hingga hanya diam membisu. Tetapi, Dia telah melepas daster yang dikenakannya. Dan dengan telanjang bulat, setelah sebelumnya mengunci pintu kamar, ia menghampiriku yang masih terbaring di ranjang.
Duduk di tepi ranjang di sebelahku. Tak urung gairahku kembali terpacu kendati hanya menatapi ketelanjangan tubuh wanita yang lebih pantas menjadi ibuku itu.
“Ayo Tris, jangan cuma melihati begitu. Tadi kamu sebenarnya ingin memegang punya aku kan? Ayo lakukan semua yang ingin dilakukan padaku,” suaranya terdengar berat ketika mengucapkan itu.
Mungkin ia telah bernafsu dan ingin disentuh. Melihat aku tidak bereaksi, aku kostku akhirnya mengambil insiatif. Tangannya menjulur, menarik selimut yang menutupi tubuh telanjangku. Batang penisku yang tegak mengacung diraihnya dan diremasnya dengan gemas.
Selanjutnya mengelus-elusnya perlahan hingga aku menjadi kelabakan oleh sentuhan-sentuhan lembut tangannya di selangkanganku. Dan sambil melakukan itu Dia mulai membaringkan tubuhnya di sisiku dalam posisi berhadapan denganku.
Maka buah dadanya yang berukuran besar dan seperti buah pepaya menggantung berada tepat di dekat wajahku. Aku tetap tidak bereaksi kendati payudaranya seperti sengaja disorongkan ke wajahku.
Namun ketika ia mulai mengocok penisku dan menimbulkan kenikmatan tak terkira, keberanianku mulai terbangkitkan. Payudaranya mulai kujadikan sasaran sentuhan dan remasan tanganku. Buah dadanya sudah tidak kencang memang, tetapi karena ukurannya yang tergolong besar masih membuatku bernafsu untuk meremas-remasnya.
Puas meremas-remas, aku mulai menjilati pentilnya secara bergantian dan dilanjutkan dengan mengulumnya dengan mulutku.
Rupanya tindakanku itu membuat gairah Dia menjadi naik. Ia mulai mengerang dan kian mengaktifkan sentuhan-sentuhannya di di alat kelaminku.
“Ya Tris, begitu. Ah,.. ah enak. Uh,.. uh..terus terus sedot saja. Ya,.. ya. sshh…ssh.. akhhh”. Dengan mulut masih mengenyoti susu Dia secara bergantian kiri dan kanan, tanganku mulai menyelusur ke bawah.
Ke perutnya, lalu turun ke pusarnya dan akhirnya kutemukan busungan membukit di selangkangannya. Kemaluan yang hanya sedikit di tumbuhi rambut itu terasa hangat ketika aku mulai mengusapnya.
Rupanya itu merupakan wilayah yang sangat peka bagi seorang wanita. Maka ketika aku mulai mengusap dan meremas-remas gemas, Dia mulai menggelinjang. Kakinya dibukanya lebar-lebar memberi keleluasaan padaku untuk melakukan segala yang yang kuiinginkan.
Terlebih ketika jari telunjukku mulai menerobos ke celahnya. Lubang vaginanya ternyata tak cuma hangat. Tetapi telah basah oleh cairan yang aku yakin bukan oleh air kencingnya. Aku jadi makin bernafsu untuk mencolok-coloknya.
Tidak hanya satu jari yang masuk tetapi jari tengahkupun ikut bicara. Ikut menerobos masuk ke lubang kenikmatan aku kostku.
Mengocok dan terus mengocoknya hingga lubang vaginanya kian becek akibat banyaknya cairan yang keluar. Ia juga menggelinjang-gelinjang sambil terus mendesah.
“Ah,.. ah.. ah aku tidak kuat lagi Tris. Ayo sekarang kamu naik ke tubuh aku,” bisiknya akhirnya.
Rupanya ia sudah tidak tahan akibat kemaluannya terus diterobos oleh dua jariku. Maka tubuhku ditarik dan menindihnya. Dasar belum punya pengalaman sedikitpun dengan wanita. Kendati telah menindihnya, penisku tak kunjung dapat menerobos lubang kenikmatan aku kostku.
Untung Dia cukup telaten. Dibimbingnya penisku dan diarahkannya tepat di lubang vaginanya.
“Sudah, dorong masuk tetapi pelan-pelan. Soalnya aku sudah lama melakukan seperti ini,” bisiknya di telingaku.
Bleessss! Sekali sentak amblas penisku masuk ke lubang kenikmatan aku kostku. Aku memang tidak mengindahkan permintaannya yang memintaku untuk memasukannya perlahan.
Mungkin karena tidak berpengalaman dan sudah terlanjur naik ke ubun-ubun gairah yang kurasakan. Hingga ia sempat vaginaik saat penisku menancap di lubang vaginanya. “Auuu, ..ah.ah.. pe..pelan-pelan Tris, shhh….ssh ..ah..ah,”
“Ma,… ma.. maaf bu,” “Iya,.iya. Be,.. besar sekali punya kamu ya Tris,”
“Punyamu juga besar dan enak,” kataku sambil terus meremasi kedua payudaranya.
Namun baru beberapa saat aku mulai memaju mundurkan penisku ke lubang vaginanya, desah nafasnya kian keras kudengar. Tubuhnya terus menggelinjang dan mulai menggoyang-goyangkan pantatnya.
Akibatnya baru beberapa menit permainan berlangsung aku sudah tak tahan. Betapa tidak, penisku yang berada di liang vaginanya terasa dijepit oleh dinding-dinding kemaluannya. Bahkan terasa seperti disedot dan diremas-remas.
“Aduh,.. ah.. aku tidak tahan. Ah,..ah…ah..aaaaaahhh,” Aku terkapar di atas tubuhnya setelah menyemprotkan cukup banyak air mani di liang sanggamanya. Indah dan melayang tinggi perasaanku saat segalanya terjadi.
Dan cukup lama aku menindihnya yang memelukku erat setelah pengalaman persetubuhan pertamaku itu. “Maaf bu cepat sekali punya saya keluar. Jadinya cuma ngotorin”
“Tidak apa-apa Tris. Kamu baru kali ini ya melakukannya? Nanti juga bisa tahan lebih lama” katanya setelah aku terbaring di sisinya sambil menenangkan gemuruh di dadaku yang mulai mereda.
Dan dengan lembut dia membersihkan air mani yang berleleran di penisku dan vaginanya dengan daster yang tadi dikenakannya.
“Sebentar aku bikin kopi dulu ya, biar kamu semangat lagi,” Dia keluar dari kamarku sambil membawa dasternya yang telah kotor. Rupanya ia menyempatkan ke kamar mandi, karena kudengar ia menyiram dan membasuh tubuhnya.
Cukup lama ia melakukan itu di kamar mandi. Baru ia kembali ke kamarku dengan membawa segelas besar kopi panas kesukaanku yang dibuatnya. Ia mengenakan kain panjang yang dililitkan sebatas dadanya.
Namun satu-satunya pembungkus tubuhnya itu langsung dilepaskannya setelah menaruh gelas kopi dan mengunci kembali pintu kamarku.
“Kopinya saya minum dulu ya bu,” “Oh ya, ya. Silahkan diminum nanti keburu dingin,” Menyeruput beberapa tegukan kopi panas buatannya membuatku kembali bergairah. Aku menyempatkan diri mencuci rudalku di kamar mandi.
Kendati tadi sudah dibersihkan olehnya, tetapi rasanya kurang bersih dan agak kaku. Mungkin karena sperma yang mengering.
Ketika aku kembali ke kamar, Dia langsung menggenggam penisku yang masih layu. Mungkin ia sudah ingin gairahnya tertuntaskan dan bermaksud membangkitkan kejantananku dengan mengelus dan meremas-remasnya.
Tetapi dengan halus kutepis tangannya. “Aku telentang saja,..,” kataku.
Dia naik atas ranjang dan aku segera menyusulnya. Ia yang telah tiduran dengan posisi mengangkang, kudekati bagian bawah tubuhnya tepat di antara kedua pahanya.
Ah, liang sanggamanya sudah banyak kerutan terutama di bagian bibir kemaluannya. Warnanya coklat kehitaman. Bahkan ada bagian dagingnya yang menggelambir keluar. Ia mencoba menutupi kemaluannya dengan tangannya.
Mungkin ia malu bagian paling rahasia miliknya dipelototi begitu. Tetapi segera kusingkirkan tangannya. Dan ketika tanganku mulai melakukan sentuhan di sana, ia mandah saja. Bahkan saat telunjuk jari tanganku mulai mencoloknya, ia mendesah.
Tak puas hanya memasukkan satu jari, jari tengahku menyusul masuk mencoloknya. Dan aku mulai mengkorek-koreknya dengan mengeluar-masukkan kedua jariku itu. Akibatnya ia menggelinjang dan mendesah.
Kedua jariku semakin basah oleh cairan vaginanya. Baunya sangat khas, entah mirip bau apa, sulit kucarikan padanannya. Hanya yang pasti, bau vaginanya tidak membuatku jijik. Hidungku semakin kudekatkan untuk lebih membauinya.
Tetapi ketika lidahku mulai kugunakan untuk menyapu bagian luar bibir vaginanya ia memberontak. “Hiiii, jangan Tris, ah,.. ah.. jorok ah. Kamu nggak jijik? Shhh,… akhhh… shhh,….shhhh,” Ia mencoba menolakkan kepalaku menjauhkan mulutku dari lubang nikmatnya.
Aku tetap nekad, mulut dan lidahku tambah liar menggeremusi dengan gemas liang sanggamanya itu. Hingga ia kian menggelepar dan menggelinjang. Mulutnya mendesis seperti orang kepedasan. Mulut dan lidahku yang meliar ke bagian dalam vaginanya menimbulkan sensasi tersendiri.
Berkali-kali ia mengangkat pantatnya dan membuat lidah dan mulutku semakin menekan dan menekan ke kedalamannya. Ludahku yang bercampur dengan cairan vaginanya menjadikan lubang nikmatnya terasa sangat basah.
Tetapi, ketika lidahku mulai melakukan sapuan ke lubang duburnya dengan cara mengangkat sedikit pantatnya, ia kembali berontak. “Apa-apaan ini, hiii,.. jangan ah kotor. Uhhh… ahhh… shhh.. shh,”
Aku sering melihat film BF, saat wanita dijilati lubang anusnya, ia tambah menggelinjang dan merintih. Berarti lubang dubur sangat peka oleh sentuhan. Dan memang terbukti, Dia tambah merintih dan mengerang.
Hanya baru beberapa saat sapuan kulakukan, tubuhnya telah mengejang. Kedua pahanya menjepit kencang kepalaku disusul dengan mengejutnya dubur dan lubang vaginanya. “Ohhh, aku sudah enak Tris. Kamu sih menjilat-jilat di situ.
Kamu sudah sering ya melakukan dengan wanita,”
“Tidak bu,”
“Kok kamu tahu yang seperti itu,”
“Saya hanya ikut-ikutan adegan film BF” Ujarku. ” Bapaknya Titi (panggilan Nastiti, anaknya) sih jangankan menjilat dubur. Menjilati vagina aku saja tidak pernah,” katanya.
Kubiarkan ia sesaat meredakan nafasnya yang memburu. Lalu aku mulai menindih tubuhnya ketika ia menyatakan siap untuk melakukan permainan berikutnya. penisku mulai naik-turun keluar-masuk dari liang sanggamanya.
Bunyinya sangat khas dan membuatku tambah bergairah. Sementara tanganku tak henti-hentinya meremasi susu-susunya. Pentil susunya yang besar dan mengeras kusedot-sedot dengan mulutku. Itu membuatnya keenakan dan kembali mendesah.
Ia tak mau kalah. Pinggulnya mulai digoyang. Pantat besarnya dijadikan landasan untuk menggoyang. Jadilah benda bulat panjang milikku yang berada di dalamnya mulai merasakan nikmat oleh gesekan dinding vaginanya.
Goyangan pinggul dan naik-turunnya tubuhku di bagian bawah sepertinya seirama. Terasa syuur, dan ah, nikmat. Tak lupa, sesekali bibirnya kucium. Ia membalasnya lebih hangat. Lidahku disedotnya nikmat.
Jadilah kami bak sepasang kekasih yang tengah meluahkan gairah. Saling berpacu dan saling memberi kenikmatan. Aku tak peduli lagi bahwa yang tengah kusetubuhi adalah ibu kostku. Wanita yang jauh lebih tua usianya dan selama ini kuhormati karena penampilannya yang selalu nampak santun.
Tak kusangka ia menyimpan bara yang siap melelehkan. Liang nikmat Dia mulai berdenyut-denyut kembali. Mungkin ia akan kembali orgasme seperti yang juga tengah kurasakan. Goyangan pinggulnya semakin kencang tetapi tidak teratur.
Maka sodokan penisku ke lubang nikmatnya semakin garang. Menghujam dan kian menghujam seolah hendak membelah bagian bawah tubuhnya.
Puncaknya, ketika Dia mulai merintih dan kian mendesah, tanganku mulai menyelinap ke pinggulnya dan menyelusup ke pantatnya. Di sana aku meremas dan mencari celah agar dapat menyentuh duburnya. Dan setelah terpegang, jari telunjukku mencolek-colek lubang anusnya.
Akibatnya matanya seperti membelalak dan hanya menampakkan warna putihnya. Dirangsang di dua lubangnya sekaligus membuatnya seperti cacing kepanasan. Maka ketika tubuhnya semakin mengejang, dan tubuhku dipeluknya erat.
Jari telunjukku kupaksa masuk ke lubang duburnya. Sedang penisku kubenamkan sekuatnya di vaginanya. Jadilah pertahanan wanita itu ambrol, vaginanya kian berdenyut dan menjepit sementara erangannya semakin kencang dan bahkan vaginaik.
Sedang dari rudalku, menyembur sebanyak-sebanyaknya sperma ke lubang nikmatnya. Karena banyaknya sperma yang mengguyur, kurasakan ada yang meleleh keluar dari mulut kemaluannya yang masih terterobos oleh penisku. “Ah, aku puas sekali Tris. Baru kali ini aku merasakan yang seperti ini,” katanya.
Kami masih terkapar di ranjang. Ada rasa ngilu dan tulang-tulangku seperti dilolosi. Tetapi sangat nikmat. Ada tiga ronde permainan yang kulakukan malam itu. Dia mengaku sangat kecapaian ketika aku memintanya kembali.
Menjelang subuh, ia pamit untuk kembali ke kamarnya. “Kalau kamu suka, aku siap melakukannya setiap waktu. Tetapi tolong jaga erat-erat rahasia kita ini,” ujarnya berpesan. Aku mengangguk setuju. Bahkan sebelum keluar dari kamarku ia kuhadiahi ciuman panjang.
Pantat besarnya kuremas-remas gemas dan nyaris punyaku bangkit kembali. “Sudah ah, besok malam bisa kita sambung lagi. Kamu Tris, besok harus kuliah kan,” katanya. Bergegas ia menyelinap keluar dari kamarku. Takut dengan gairahnya yang kembali terpancing. Perselingkuhanku dengannya terus berlangsung.
Di setiap kesempatan, kalau tidak aku yang mengajaknya, ia yang mengambil insiatif. Bahkan di siang hari, kalau aku lagi ngebet, sengaja bolos dari kampus. Mampir ke warungnya dan memberi kode, lalu ia akan pulang menyempatkan melayaniku di kamarku atau di kamarnya. Ia memang tergolong wanita panas yang terpicu hasrat seksualnya.
Seperti siang itu, karena hanya ada satu mata kuliah, aku pulang agak siang dari kampus. Aku langsung ke warung untuk makan siang dan bermaksud memberi kode pada ibu kostku. Tetapi ia tidak di sana.
” Ibu baru saja pulang, mungkin untuk istirahat,” kata Yu Aida, pembantunya yang ada menunggu warung melayani pembeli. Jarak antara warung dengan rumah memang dekat tak lebih dari 50 meter.
Maka setelah menyantap makan siangku, aku langsung ngabur ke rumah. Dia tidak sedang tidur seperti yang kusangka. Ia sedang melipati pakaian yang telah diambilnya dari jemuran duduk di ruang tengah.
Maka dasar sudah horny, kudekati ia dan kupeluk dari belakang.
“Kuliahnya bebas Tris,” katanya. “Cuma satu mata kuliah kok,” jawabku.
Ia berkeringat, mungkin karena kesibukannya melayani pembeli sejak pagi. Baunya khas, bau wanita dewasa. Tetapi tidak mengurangi gairahku untuk memesrainya. Ia mulai menggelinjang ketika tanganku menyelusup ke balik dasternya dan mencari gundukan buah dadanya. Kuremas-remas susunya dan kupilin putingnya.
Aku jadi gemas karena ia tak bereaksi. Tetapi melanjutkan pekerjaanya memberesi pakaian-pakaian yang telah dicucinya. Maka sambil menciumi lehernya, tanganku terus merayap dan merayap sampai kutemukan vaginanya yang masih tertutup CD.
Baru ketika hendak kutarik CD nya ia berontak.
“Kamu pengin Tris?,” “Iya. Habis vaginanya enak sih,” kataku. Celana dalamnya berhasil kulepaskan tanpa membuka dasternya. Sebenarnya ia mengajakku untuk main di kamarnya. Tetapi kutolak, aku ingin ia melayaniku di sofa.
Apalagi Nastiti tengah camping di sekolahnya sejak dua hari lalu. Jadi aku tidak perlu takut ketahuan anak gadisnya itu. Dan lagi aku cuma butuh pelepasan hajat secara singkat karena harus menyelesaikan makalah yang harus jadi besok pagi. Kalau main di kamar, pasti akan memakan waktu lama karena Dia pasti tak mau cuma kusetubuhi sebentar.
Jadilah setelah sebentar menjilati vaginanya dan meremasi susunya, hanya dengan menyingkap dasternya aku mulai menyetubuhinya. Dengan posisi duduk di sofa ia kangkangkan kakinya hingga memudahkanku memasukkan penis ke liang nikmatnya. Kugenjot pelan lalu mulai cepat, karena nafsuku memang sudah naik ke ubun-ubun.
Namun pada saat aku memuncratkan sperma ke lubang vaginanya, samar-samar kulihat seseorang melihati perbuatan kami. Ia adalah Yu Aida, pembantu aku. Kulihat ia mengintip dari balik gorden di pintu dekat kamar mandi.
Rupanya ia masuk dari pintu belakang rumah yang memang tidak terkunci. Aku langsung berdiri dan melangkah ke arah dapur. “Dasar anak muda, kalau lagi ada mau nggak sabaran,” katanya tersenyum melihat tingkahku.
Dibersihkannya sperma yang berleleran di sekitar kemaluannya dengan daster yang dikenakannya. Ia tidak tahu bahwa sebenarnya aku tengah mencoba mengejar Yu Aida yang langsung menyelinap keluar setelah perbuatanku dengan ibu kostku.
Aku jadi panik, takut Yu Aida akan menceritakan peristiwa yang dilihatnya kepada para tetangga. Kuputuskan untuk tidak menceritakan padanya ihwal Yu Aida. Biarlah akan kucoba meredamnya, pikirku.
Selepas sore kutemui Yu Aida di rumahnya. Jarak rumah Yu Aida hanya sekitar 500 meter. Terpencil di tepi sawah. Aku memang sering main ke rumahnya dan kenal baik dengan suaminya, Kang Sarjo yang berprofesi sebagai tukang becak. Wanita berusia sekitar 35 tahun dan berkulit agak gelap itu, cukup kaget ketika aku datang.
“Kang Sarjo mana Yu?” “Oh, baru saja berangkat narik. Ada perlu dengan dia?” Plong, lega rasa hatiku. Aku memang ragu, takut permasalahan yang ingin kusampaikan ke Yu Aida di dengar suaminya.
Aku dipersilahkannya duduk di balai, satu-satunya perabotan yang ada di ruang tamu rumah berdinding pagar itu. Yu Aida pun duduk menyebelahiku. “Tidak. Aku malah perlu sama Yu Aida kok,” kataku.
Dengan pelan kusampaikan maksud kedatanganku. Aku meminta Yu Aida tidak menceritakan apa yang dilihatnya siang tadi kepada orang-orang. Kasihan ibu kostku akan jadi bahan gunjingan orang. Dan sejauh ini Dia tidak tahu kalau Yu Aida sebenarnya telah memergoki perbuatan itu hingga aku memintanya pula untuk tidak menegur ibu kostku.
Ia cuma terdiam membisu sampai aku menyelesaikan semua yang ingin kusampaikan. “Ah, saya ndak apa-apa kok Mas Tris. Saya malah yang minta maaf, tadi nyelonong masuk,” ujarnya. “Tetapi saya tidak enak sama Yu Aida.
Yu Aida jangan cerita sama siapa-siapa ya,” kataku lebih menegaskan. Seperti menghiba saat aku menyampaikan itu. “Iya mas. Masak saya menjelek-jelekkan Mas Tris dan ibu sih,”
Mendengar kesungguhan dan ketulusannya itu aku merasakan beban berat yang tadi menindihku berkurang. Akupun langsung pamit pulang. Sejak itu aku dengan tenang dapat memuasi ibu kostku. Aku tinggal di rumah ibu kostku sampai lulus kuliah dan telah memperoleh pekerjaan.
Bahkan, saat ini saya tengah dalam persiapan perkawinan dengan Nastiti, putri tunggal ibu kostku, entah apa jadinya nanti,…. Apakah Dia akan tetap meminta layananku bila aku telah menjadi menantunya ?
CERITA SEX, KUMPULAN CERITA DEWASA, CERITA PANAS, KOLEKSI CERITA MESUM, CERITA SEKS, CERITA 17+, ANAK SMP BUGIL DAN SISWI SMA BUGIL TELANJANG, TANTE BUGIL, TANTE GIRANG BUGIL, TANTE GIRANG VAGINA MERAH BASAH, ABG TELANJANG SMA DAN VIDEO VAGINA MERAH BASAH, SEX CEWEK NGENTOT, SITUS VAGINA MERAH BASAH, KHUSUS ANAK SMP, CERITA SEX ABG, SUKA BUGIL, ABG FOTO BUGIL TERBARU, ABG NGENTOT MEMEK, ABG SITUS VAGINA MERAH BASAH, KHUSUS ANAK SMA, SITUS VAGINA MERAH BASAH, ABG HOT VAGINA MERAH BASAH, CERITA SEKS PEREK ANAK SMA, SMA TELANJANG, CEWEK SMA BUGIL, SISWI SMU BUGIL, DOWNLOAD PERGAULAN BEBAS ANAK ANAK SMA, MEMEK NGANGKANG DIENTOT, FILM VAGINA MERAH BASAH PANAS

Jumat, 11 Desember 2015

Tante Cantik Mengajari Sex


Cerita Hot,Cerita Dewasa-Tante Cantik Mengajari Sex,kehidupan rumah tanggaku normal dan wajar-wajar saja.Suamiku sangat baik dan sayang banget terhadapku meski kami belum di karuniai seorang anak.Tapi kami selalu bahagia,kami telah menikah 3 tahun dan tinggal dikawasan perumahan yang cukup elit.
Barusan aku berulang tahun yang ke 28 sementara usia suamiku 30 tahun.Kami bertemu cuma pagi dan malam hari saat kami pulang kerja.Ya,kami berdua sama-sama bekerja.Suamiku bekerja di perusahaan asing yang terkadang mengharuskan dia untuk ke luar negeri untuk urusan kantor,sedang aku seorang manajer di perusahaan real estate yang  terkadang harus keluar kota atau luar pulau untuk urusan kantor pula.
Kehidupan sex kami tidak ada masalah,memang agak jarang kami melakukan hubungan suami istri,paling juga 1 bulan sekali atau dua kali,itupun kalau kami sama-sama tidak capek karena seharian kerja.Tubuhku cukup bagus begitu pula suamiku karena kami masih sering ke vitness bersama-sama.Teman-teman ku dikantor bilang tubuhku tinggi dan seksi,memang untuk ukuran teman-teman ku,tubuhku tinggi 176 cm termasuk cukup tinggi di banding yang lain.Sedang suamiku lebih tinggi sedikit di banding aku.
Sering kali ku bilang,tubuhku proporsional dengan tinggi tubuhku,buah dadaku yang berukuran 34 cukup proporsional.Buah dada dan kulitku yang putih bersih,sering kurawat karena suamiku sangat suka dengan kulit dan buah dadaku  yang montok ini,biasanya jika aku bercermin kulihat bentuk buah dadaku bulat,padat dan kencang kedua putingnya mencuat keatas meski tidak sedang dalam kondisi tegang. dan Kami berdua memang keturunan Manado.
Suatu saat,aku harus ke makassar untuk lauching suatu proyek dan aku berpamitan kepada suamiku,besok jadi berangkat ke makassar.Pagi harinya aku berangkat,maka setelah berpamitan dengan suamiku,aku pun berangkat ke makassar dengan naik pesawat.Rencananya aku berada di makassar selama 2 minggu,sampai urusan proyek tersebut selesai.Di makassar perusahaanku menyewa rumah khusus untuk keperluan proyek untuk keperluan proyek ini dengan tujuan setiap kali perusahaan mengirim karyawan kesini,mereka dapat tinggal di rumah ini.
Sampai bandara makassar,aku telah dijemput oleh mobil lengkap dengan sopirnya.Sopirnya bernama pak adil,usianya kurang lebih 60 tahunan.Pak adil orangnya kecil dan kurus,wajahnya kurus,pipinya kempong dan agak botak karena usia.Setelah melalui beberapa komplek pertokoan dan tikungan,sampailah mobil kami disuatu komplek perumahan agak di pinggir kota.Rumah itu cukup bagus dan bersih,ukuranya cukup sedang.
Setelah mobil berhenti di kebun,pak adi membukakan pintu,"silahkan,bu",katanya dengan sopan dan menunduk.Aku pun turun dari mobil  sambil mengucap terimakasih kepadanya.Dari dalam rumah,seorang ibu membukakan pintu dan menyambutku masuk,selagi aku melihat-lihat didalam rumah,pak adil masuk mobil membawa koperku yang langsung di sambut oleh ibu tadi yang teryata adalah pembantu yang disediakan untuk merawat rumah tersebut,dia bernama ibu Jaenab.
Pak Adil menunggu ku di depan pintu sambil berkata,"jika ibu membutuhkan mobil tlpn ke no hp ku saja,bu,saya harus ke bengkel untuk ganti oli.Setelah itu saya akan siap jika ibu mintak di antar".
Aku menengok kepadanya,"kalo gitu setelah bapak selesai tolong cepat kembali,karena saya mau ke lokasi proyek sore ini"kataku.
Setelah itu pak adil pun segera berangkat dan ibi tadi memperkenalkan dirinya,dan teryata dia tidak tinggal di rumah ini,melainkan pulang kerumahnya sendiri setiap sore hari dan kembali keesok harinya.Waduh,pikirku bisa gawat kalo sendirian di rumah.
Maka akupun bertanya kepadanya,"Bu apa tidak bisa,kalo ibu tidur disini saja kalo malam selama aku disini,"
Bu jaenab kelihatanya mengerti kalo aku takut sendirian kalo malam.
Bu jaenab berkata,"Maaf bu,saya ada bayi dirumah tidak ada yang jaga,tapi kalo ibu mau,saya bisa suruh anak saya untuk jaga dirumah ini kalo malam"katanya.
Sialan,..pikirku gawat kalo malam sendiririan,Bisa gak tidur nih pikirku,Yah daripada tidak ada orang,gak apa-apalah.
"Kalo ibu tidak keberatan iya lah,tolong suruh anak ibu untuk jaga setiap malam yah"kataku agak memohon.
"eh tapi tunggu..anak ibu umur berapa?cowok atau cewek?"tanyaku.
Bu jaenab tersenyum dan menjawab,"Anak saya berumur 15 tahun,namanya narto,tapi dia berani kok bu",duh yang jaga anak kecil pula'pikirku.
"baik bu jaenab,anak ibu bisa memulai jaga malam ini disini,kan?"aku kawatir jangan-jangan baru besok,bisa berabe.
"kalo ibu mengijinkan,saya akan suruh dia kesini sore ini"ucapnya.
Sesuai janji, narto sudah ada dirumah sendirian ketika aku pulang dari lokasi proyek.Dia berlari-lari membukakan pintu pagar ketika melihat mobil kami didepan.Narto bertubuh kurus dan hitam,tingginya kurang lebih hanya sebau-ku,rambutnya lurus dipotong pendek rapi.
Pak adil telah berpamit pulang karena besok pagi sudah harus kembali siap untuk mengantarkan lagi.Akupun berencana untuk segera mandi karena badan terasa gerah keringatan.Kebiasaan ku dirumah jika aku hendak mandi,tubuhku hanya berbalut handuk saja,karena berpikir dirumah ini toh tidak ada orang kecuali si Narto yang masih kecil,akupun cuek saja ketika tau bahwa Narto masih didalam kamarku,sedang membersihkan kamar dan mengganti sprei baru.
Posisi Narto sedang menghadap kearahku ketika aku lewat di depanya hendak menuju ke kamar mandi,sekilas aku melihat dari pantulan cermin disebelah kananku,teryata Narto menatapku yang hanya berbalut handuk ini.Padangan matanya kagum hingga mulutnya terbuka.Aku meneruskan langkahku masuk ke kamar mandi dan segera mandi.
Didalam kamar mandi akupun teringat pandangan mata narto ke tubuhku.Akupun terhayal di bawah pancuran air shower sambil menyabuni tubuhku.Entah karena suasana yang sedang sendirian atau karena hangatnya air dan usapan tanganku sendiri,tapi aku pun mulai terlena oleh imajinaku sendiri.Sendirian ditempat asing membuatku merasa ingin melakukan hal-hal yang sedikit gila,apa salahnya jika aku mencoba menikmati selagi sendirian.Toh tidak ada seorang pun yang mengenalku disini,pikirku.
Hmm aku pun memulai mengalihkan pikiranku kepada Narto si anak hitam kurus itu.Mungkin aku bisa mengajarinya sesuatu untuk membuatku puas dan menyalurkan kegilaanku ini.Tanpa berfikir panjang,aku pun segera menyelesaikan mandiku dan kembali ke kamar.Di situ masih ada Narto yang sedang menyiapkan aku teh hangat.Kulihat Narto menatapku lagi dengan tanpa perasaan bersalah atau sungkan.Maklum,mungkin dia masih ingusan,pikirku.
"Narto kamu bisa bantu pijitin?Tubuh tante capek sekali setelah perjalanan tadi siang",kataku dengan nada yang lebih menyuruh daripada meminta.
Tanpa menunggu jawabnya,aku segera merebahkan tubuhku keatas ranjang dengan posisi telungkup.Handuk yang melilit tubuh ku kendorkan sedikit agar tidak terlalu erat.
" Tolong ambil minyak nya diatas meja itu,dan sini naik diatas ranjang",kataku sambil menepuk tepi ranjang.
Narto hanya bisa mengagguk sambil melangkah mendekat setelah dia ngambil botol minyak ku.Kulihat dia akan segera naik ke atas ranjang,tapi aku segera berkata "To,tolong lepas pakaianmu agar ranjangnya tidak kotor terkena pakaianmu itu".
"tapi tante E' aku..aku... tidak pakai..."katanya terpatah-patah.
"kamu tidak pakai celana dalam.........?"tanyaku bisa menebak maksudnya.
Aku pun segera perhatikan selangkangan nya,memang terlihat kontol nya terkulai kesamping di dalam celana pendeknya,aku pun geli didalam hati.
"ya udah ,aku akan menghadap kesebelah sana agar kau tak malu,tapi aku tak mau kalo kau tak naik keatas ranjang ini dengan pakaian mu itu"tegasku.
"baik tante,saya akan lepas,sebelum tante pulang tadi saya sudah mandi koq"katanya.
Aku memang mencium aroma tubuhnya cukup segar dan tercium harum sabun murahan aku pun menengok ke arah berlawanan dimana dia duduk,aku hanya geli saja,karena dimana arahku menghadap ada cermin dari meja rias yang cukup untuk bisa melihat seluruh tubuhku yang sedang tengkurap ini,dan tentu saja aku pun bisa melihat si Narto dengan jelas.
Aku melihat dia sedang melorotkan celananya,dan....ya ampun! aku cukup terkejut melihat kontolnya yang masih terkulai lemas itu ternyata cukup panjang dan rasanya tidak sesuai dengan pemiliknya.Karena kontol nya cukup gemuk untuk tubuh si Narto yang ceking ini.Aku pun mulai mengira-ngira gimana besar dan panjang kontol itu jika sedang dalam keadaan full ereksi,jika terkulai lemas saja sudah begitu,pikirku.

"yang di pijat yang mana tante?" tanyan nya polos.
"emmm...semuanya,tapi mulai dari punggungku dan mulai memijat.DEngan posisi tubuhnya yang lutut disamping tubuhku,aku bisa melihat dari cermin,kontol nya terayun-ayun menggemaskan.
"tunggu, to handuk ini bikin sesak,biar kulepas dulu"kataku sambil melepas handuk itu lalu menutupkan keatas pantatku.
Sekarang tubuhku yang putih mulus ini dapat terlihat seluruh bagian belakang serta samping nya oleh si Narto dari bayangan cermin,dia menelan ludah melihat tubuhku terbujur di depanya telanjang,hanya pantatku saja yang tertutup selembar handuk.Kulihat kontolnya mulai mengacung,Narto duduk diatas pahaku sambil meneruskan pijatanya di punggungku.
Pahaku merasakan buah pelirnya menempel dikulit pahaku sambil bergoyang-goyang maju mundur karena gerakan pijatannya.Handuk yang semula menutupi bongkoang pantatku mulai tidak karuan letaknya karena terdorong-dorong narto diatas tubuhku ini.Nafas narto mulai terdengar tidak beraturan karena menahan gejolak dalam hatinya,sementara akupun mulai terangsang berat karena merasakan kontolnya tergesek-gesek kulit pantatku tanpa sengaja...ataupun disengaja olehnya,akupun sudah tidak ambil pusing lagi.
Aku berkumam pelan padanya"To,aku mau sambil tidur,ya kamu tolong pijitin terus sampai aku tertidur"
Narto menjawab dengan suara tidak jelas,mungkin karena diapun berusaha untuk mengontrol nafasnya yang sudah memburu.Aku pun memejamkan mataku tapi sambil tetap melirik dari bayangan cermin disamping ranjang.
Narto yang mengira aku sudah tertidur,pelan-pelan menarik handuk yang menutupi pantatku sampai akhirnya tubuhku sekarang benar-benar tanpa penutup apapun.Berani juga ni anak,pikirku.Tanganya mulai memijat pantatku,atau lebih tepatnya meremas-remas.Kurasakan ada suatu benda tumpul menyundul-nyundul pantatku yang ternyata adalah kontolnya yang sudah tegang dan keras itu.
Dengan kedua tanganya,Narto meremas-remas pantatku sambil melebarkan celah pantatku dan kontolnya di dorong-dorong sampai menempel ke bibir vaginaku.Dengan perlahan tanpa dia sadari,kuangkat pantatku agar lebih menungging keatas sampai aku merasakan ujung kontolnya menempel dan menyundul memeku.Aku jadi merinding sendiri merasakan ada kontol anak ingusan yang menyundul-nyundul memekku yang belum pernah terjemah siapapun kecuali suamiku.
Tangan narto memijat punggungku yang mulus sambil kontolnya yang sudah tegang didorong dorong kan ke memeku.Aku diam saja pura-pura tertidur.Lama kelamaan tangan Narto pun mulai bergeser dari punggung kearah samping buah dadaku yang sedang terlungkup,dia bukan memijat lagi melainkan berupa remasan-remasan nafsu.
Aku pun secara naluri mengangkat lagi bokongku agar lebih menungging sampai akhirnya,aku merasa ujung kontolnya mulai menembus bibir memekku,aku pun secara otomatis melenguh pelan.
Narto yang merasa aku diam saja malah meneruskan tusukan lebih dalam lagi sampai akhirnya seluruh batang kontolnya masuk kdalam memekku dengan sempurna.Kudengar nafas Narto tertahan,sejenak kontolnya diam tidak bergerak didalam memeku,menikmati sensasi pijatan otot dingin memekku,sedang akupun merasakan denyutan-denyutan dari kontolnya,yang kecil itu mengganjal didalam memekku.

Aku menoleh kearahnya sambil tersenyum,"koq malah di sengaja di masukin semua? tanyaku menggoda.
Narto kaget mengira aku terbangun karena kontolnya tertanam dimemekku,Narto tersipu malu,mukanya merah padam karena menahan nafsu mudanya,
"emmm...awalnya cuman pengen digesek-gesekan aja tante,tapi keterusan,saya jadi tidak tahan,tante tidak marah,kan?"tanyanya lugu sambil batang kontolnya yang masih keras tetap berada didalam memekku.
"Kamu ini pake malu-malu segala,sudah berapa sering kamu berbuat kayak gini"tanyaku sambil melirik wajahnya.
Masih dengan wajah malu,dia menjawab,"belum pernah tante,baru kali ini."
Aku tidak heran melihat kepolosan dan keluguan anak ini,pasti dia belum pernah mencoba bersetubuh sekalipun.
"Gimana rasanya?Enak?'tanyaku menggoda wajah narto bertambah merah karena malu dan tidak bisa menjawab.
"Coba sekarang kamu keluar-masukkan" kataku.Narto menurut dan mengeluar masukan kontolnya pelan-pelan.
Akupun merintih merasakan ada sebatang kontol anak SmP yang tertanam didalam memekku sambil ku goyang pinggulku.
Narto melenguh"Aduuuuuh E' kayak diremas-remas,tante.Enak banget"katanya sambil terus mendengus-dengus.
"Udah nanggung,mumpung tidak ada orang lain,terusin saja,tapi jangan bilang siapa-siapa ya"kataku sambil mengancam.
Mendapat ijin dariku,Narto pun mulai mengayunkan bokongnya sambil berkata"Beres,tante.Asal tante mengijinkan saya disini setiap malam menjaga rumah ini"
Duh ini bakal anak mintak jatah setiap malam,pikirku.Aku sih tidak keberatan,selagian libidoku memang selalu tinggi,sampai suamiku pun tidak bisa mengatasi permintaanku.
Narto pun mengeluar-masukan kontolnya kedalam memekku yang semakin basah itu,aku mengangkat tubuh bagian atas ku dan bertumpu dengan siku ku karena tangan narto berusaha untuk meremas buah dadaku bertambah nafsu.

Tubuhku dibalikkan nya,sekarang aku tertidur terlentang dengan tubuhnya berada diatasku dan wajahnya menutupi buah dadaku sambil menjilati putingku yang bertambah keras dan kencang ini.
Pantat Narto naik turun semakin cepat sambil tanganya meremasi buah dadaku sedang mulutnya menjilati putingku,membuat pikiranku terbang melayang ,aku pun meremas bokongnya,sambil menekan nekan agar tusukanya lebih dalam.
Kulihat dari cermin disamping tempat tidurku,sungguh pemandangan yang gila didalam kamar malam itu,tubuhku yang putih mulus digenjot dari atas sampai bawah.
Karena tubuhku,memang jauh lebih tinggi dari Narto,maka dia hanya bisa mengenyot buah dadaku sambil kontolnya ditusuk-tusukan ke memekku,kadang dia ingin mencium bibirku tapi tidak sampai,jadi terpaksa aku harus menunuduk  agar dia bisa meraih tubuhku.
Aku melingkarkan tanganku  kelehernya dan menyilangkan kedua kakiku di pinggang nya,sambil dia terus menggenjot tubuhku dan menyedot-nyedot buah dadaku tiada hentinya.
Kurasakan nafasnya mendengus dengus diatas permukaan kulit buah dadaku.
Kelihatanya dia suka sekali dengan buah dadaku yang kencang dan putih ini.Dari tadi dia mengenyoti kedua puting buah dadaku seperti baby kelaparan.
Akupun bertambah nafsu sambil merasakan sensasi genjotan-genjotan kontolnya di memekku dan mulutnya yang menancap di buah dadaku ini.
Aku selama ini istri yang setia dan tidak pernah menyeleweng ,sekarang sedang berbaring telanjang menyerahkan tubuhku disetubuhi seorang anak kecil sedang mengeluat masukan kontolnya dan menggenjotkan tubuhnya diatasku,pikiran ini membuatku semakin cepat memuncak organisme ku,wajahku mendongak keatas dengan mata tertutup dan mulutku terbuka sambil mendesah-desah.
Kuraih buah pelirnya yang lumayan gemuk dengan tanganku dan ku remas-remas pelan hingga Narto merasakan kenikmatan sampai matanya berkedip-kedip,mendadak dia mempercepat genjotannya diatas tubuhku sambil menggigit buah dadaku,aku menduga,dia akan segera organisme dan benar juga.
"Uhhh.....Tante......Aku ........mau keluar..!'"
Narto menggeram kecil dan genjotannya semakin liar,ketika mencapai puncak organisme nya dia menyemprotkan maninya didalam tubuhku.Aku hanya bisa memejamkan mataku sambil berharap aku tidak akan hamil karena ulah anak ini.
Aku pun segera menyusul dengan organisme ku sambil berpikir,gila ini anak,nyemprotin spermanya kedalam tubuhku, awas kalo sampai aku hamil.Tapi karena berpikir begitu justru membuat aku kembali mendapatkan organisme susulan.
"hhhhh...aduhhh eank sekali,Narto,kamu sungguh luar biasa,kecil-kecil gini sudah pintar bikin tante sampai organisme dua kali,"pujianku semakin membuat dia bangga.
Narto mencabut kontolnya yang masih agak keras itu dan berbaring di sebelahku,
"Tubuh tante yang luar biasa,semua cewek-cewek disekolahku
tidak ada yang bisa mengalahkan indahnya tubuh tante"
kata Narto sambil tanganya terus mengelus-elus dan meremas ke dua buah dadaku.
Pintar ngerayu juga si Narto ini,pikirku,jelas saja teman-teman sekolahnya mana mungkin ada yang punya buah dada sebesar miliku,kan mereka semua masih SMP, pikirku ,sambil tertawa dalam hati.
Tanganku pelan-pelan meraih kontolnya, mengelus-elus dan mengocok nya dengan gemas.Kontol sialan ini membuat aku menyerahkan tubuhku kepada anak ingusan yang masih SMP ini, pikirku,didalam hati.
Aku memeluk lehernya dan mendekatkan wajahnya ke buah dadaku,Narto segera mengemoti ke buah dadaku sambil tanganya meremas-remas buah dadaku yang satunya.
Didalam genggamanku,ku rasakan kontolnya mulai berdenyut-denyut dan keras lagi.
Luar biasa,pikirku,aku pun mengocok kontolnya dengan lebih semangat ,sambil megusap-usap ujung kepala kontolnya yang sudah basah lagi dengan ibu jariku.
Aku dorong tubuhnya agar terlentang,aku duduk disamping nya sambil tanganku tetap mengocok kontolnya,Narto memperhatikan tanganku dan wajahku bergantian.
Aku menundukan wajahku ke kontolnya,dia memperhatikanku dengan seksama sambil matanya melotot menantikan sesuatu yang tidak pernah dia rasakan selama ini.
Kumasukan kontolnya kedalam mulutku dan mulai megulumnya,menjilati seluruh batang kontolnya sampai ke buah pelirnya,kembali ke ujung kontolnya dan kuulum  seluruh kontolnya sambil ku mainkan lidahku untuk menjilati ujung kontolnya didalam mulutku,kulirik Narto,wajahnya kadang mengada,kadang memperhatikan mulutku yang sedang mengemoti kontolnya.Aku yakin  baru sekali ini dia melakukan ini dengan wanita,apalagi sampai kontolnya di kenyot oleh wanita sepertiku.
Aku tiba-tiba teringat,aku berdiri dan melangkah ke meja riasku dengan diikuti tatapan matanya yang bingung.Aku mengambil handphone ku dari dalam tas dan memposisikan sedemikian rupa'sehingga handphoneku bisa merekam kegiatan kami berdua malam ini.Narto hanya benggong saja ketika aku kembali duduk di sampingnya dan melanjutkan menjilati kontolnya.
Kontolnya menjadi tegang dan keras luar biasa,aku mengeluar masukkan kontolnya didalam mulutku semakin semangat karena aku sangat ingin merekam kejadian gila ini didalam handphoneku,entah untuk apa tapi aku hanya merasa ingin untuk mengabadikanya.
Kulirik melalui bayangan cermin ketika aku menaiki tubuhnya,memposisikan memekku diatas kontolnya yang berdiri tegak seperti tugu pahlawan itu.
Kemudian kuturunkan tubuhku perlahan seraya memperhatikan kontolnya mulai menembus kedalam memek ku.
Aku memejamkan mataku dan menikmati sensasi barang asing yang menembus lubang memek ku yang tidak pernah kuberikan kepada siapapun kecuali suamiku .
Kudorong terus memekku sampai seluruh batang kontolnya masuk kedalam memekku dan aku memulai menggoyangkan pinggulku,maju mundur,ke kiri dan kekanan,berputar kesegala arah .Kurasakan sensasi luar biasa kontolnya meng aduk-aduk didalam memekku  karena goyangan pinggulku ini.Buah dadaku meng gantung dan bergoyang-goyang  indah dengan putingnya yang merah mencuat keatas menantang untuk dikulum .
Aku menarik Narto untuk duduk dan langsung wajahnya kudekap ke buah dadaku.Narto langsung mengenyot puting ku dengan rakusnya,seperti seorang anak kecil kehausan.
Tanganya meremas remas pantatku yang sedang bergoyang-goyang meraih kenikmatan,sedang tanganku meremas-remas rambutnya dan menarik lebih dekat untuk mengenyot seluruh buah dadaku.
Aku merintih-rintih menikmati setiap gerakan kontolnya didalm memekku.Malam itu aku mersakan benar-benar bebas untuk mengexpresikan betapa hausnya aku untuk bersetubuh dengan orang lain kecuali suamiku.
Keberuntungan ada pada si Narto yang kebetulan malam itu aku memutuskan untuk menyerahkan tubuhku pada Narto,karena dia belum pernah bersetubuh yang artinya dia masih bersih dari segala penyakit.
Aku jadi berpikir,lebih enak bersetubuh dengan anak-anak ingusan seperti Narto yang masih smp ini,daripada dengan orang dewasa yang besar kemungkinan mereka memiliki penyakit kotor.
Tidak sampai sepuluh menit kemudian,aku merasakan organisme meledak lagi didalam tubuhku.
Aku menggoyangkan pinggulku dengan hebat sambil berteriak didalam nikmat.
Organismeku panjang lagi yang kudapatkan ketika aku merasakan Narto menyodok-nyodokkan kontolnya dari bawah.
Narto mencabut dan masukkan lagi ke memekku dari belakang ,entah dari mana ini anak mengerti posisi doggy style,tapi akupun segera disetubuhinya dengan gagahnya dari belakang,sementara aku menungging layaknya anjing betina,buah dadaku bergoyang-goyang dibawah,kuliat dari bayangan cermin,Narto memaju mundurkan pantatnya,mengeluar masukan kontolnya kedalam memekku dari belakang,Narto menyetubuhiku dengan ganas dan liar.
Aku jadi terbawa suasana dan merintih-rintih keras setiap kali kontol Narto menusukan kontolnya.
Narto mengagapi buah dadaku yang bergelayutan dari belakang dan meremas-remasnya dengan gemas,sementara kontolnya tetap menusuk-nusuk memekku tanpa ampun.Aku semakin menunggingkan pantatku menyambut kontolnya yang perkasa menyeruak memekku dan megaduk aduk dinding vaginakku.
Seperti biasanya suamiku menyetubuhiku, tapi kali ini seorang anak smp ingusan yang sedang memacu kontolnya dipantatku sungguh pemandangan yang tidak umum.
Sebentar kemudian si Narto melengguh seperti sapi jantan,buah dadaku diremas dengan kencang,genjotan kontolnya semakin cepat menabrak-nabrak pantatku,tidak lama kemudian,aku merasakan maninya kembali menyemprot di dalam rahimku ,ujung kontolnya menyentuh sesuatu didalam rahimku,membuat geli bukan main dan akupun mendapatkan organisme lagi bersamaan dengan semprotan-semprotan maninya.Aku teriak dengan lemah karena tenaganku telah terkuras habis oleh anak satu ini.
Aku terkapar diatas ranjang disusul dengan tubuh narto yang masih menindihku,kami berdua tertidur kelelahan malam itu.
Sebelum tertidur pulas aku memikirkan apa yang telah ku perbuat malam ini,hal gila yang pernah aku lakukan seumur hidupku,dan aku pun ternyata menyukai perbuatan gilaku ini,toh tidak ada kenalanku tahu atau suamiku pun tidak tau apa yang telah aku perbuat.
Dalam pikiranku,aku pun mulai ingin mencoba hal-hal gila lainya,selama aku melakukanya dengan aman,tidak seorang pun tau dan akupun harus mulai mendaparkan obat anti hamil,jika setiap kali berbuat seperti ini,lawan mainku dengan enaknya membuang maninya kedalam rahimku,aku yang bisa kena getahnya.
Akupun tidak sanggup memikirkan hal itu lagi dan tertidur kecapean setelah bersetubuh dengan anak SMP yang hebat ini.