Tampilkan postingan dengan label Cerita Sex. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita Sex. Tampilkan semua postingan

Selasa, 25 Oktober 2016

Cerita Dewasa Mamaku Di Setubuhi Temanku Sendiri

 cerita dewasa, cerita hot, Cerita Sex,
Aku terlahir dari keluarga dengan strata ekonomi kelas menengah di sebuah kota kecil di jawabarat.perkenalkan namaku hendrik,umurku 28 tahun,aku adalah anak ketiga dari empat bersaudara,dengan dua kakak perempuan dan satu adik laki2,papaku adalah seorang pegawai disebuah instansi pemerintahan,yang sering sibuk keluar kota mengurusi perjalanan dinas dari atasannya.Mamaku sekarang berumur 42 tahun,dengan tubuh sedikit ramping dan dada yang montok dengan ukuran 36B,serta pantat yang sangat seksi,masih sangat menggiurkan untuk ukuran ibu2 sebayanya,ini dikarenakan Mamaku sangat rajin menjaga tubuhnya dengan mengikuti senam dan fitness.tidak jarang aku sering melihat pandangan laki2 yang mencuri pandang ketika aku mengantar Mama ketempat fitness,umumnya tatapan mereka akan langsung menuju kearah dada Mamaku,atau langsung menuju kegundukan segitiga selangkangan Mama,karena Mama memang memakai pakaian yang ketat olahraga.aku sering merasa risih jika sudah begini,mengingat Mama adalah nyokap sendiri,merasa orang tua dipelototin oleh mata nakal laki-laki,yg umumnya pasti menghayalkan yang macam-macam tentang Mamaku,namun tentu saja aku tidak bias berbuat apa2,toh itu hak mereka,selama mereka tidak benar2 berani melakukan hal itu terhadap Mamaku.
http://ceritahotone.blogspot.co.id/2016/10/cerita-dewasa-mamaku-di-setubuhi.htmll

Mamaku disetubuhi temanku sendiri,kejadian itu terjadi sekitar lima tahun yang lalu,pada saat itu umurku 23 tahun,dan Mamaku berumur 38 th,saat itu teman-teman kampus sedang bermain kerumahku,Anto dan Andre adalah dua sobatku yang paling dekat dengan ku,mereka berdua mampir main kerumahku karena kebetulan hari libur kuliah.aku sedang dirumah dengan mamaku,sementara adik ku keluar kota ketempat saudaraku,kakak2 ku tinggal ngekost kuliah diluarkota yaitu bandung.Papaku kebetulan dinas diluarkota selama 2 minggu.,praktis Cuma ada aku dan mamaku yang berada dirumah.
Ding..dong….
Bel rumah berbunyi,aku yang sedang bermain game dikamarku langsung berdiri dan berjalan kepintu rumah untuk membuka pintu,ternyata sobatku Andre dan Anto,
“Lo ga kmana2 ndrik,kebetulan nich,gw dan anto lewat sini,sekalian aja mampir..”Andre langsung nyerocos,

“ga,lagi males” jawabku sekenanya.
“Gw ada koleksi baru nich” katanya sambil mengeluarkan dua keeping vcd porno
Gila lo,jngan sembarangan ngeluarin vcd,ntar mama gw liat bias berabe,dikamar gw aja,nontonnya,
“emang Mama lo ada “ timpal Anto
“lagi masak di dapur” jawabku.
“oke dech,kita setel aja langsung dikamar lo”jawab Andre.
Adegan demi adegan yang terpampang dalam video itu membuat kontol kami bertiga bener2 ngaceng,apalagi pada saat adegan dimana menceritakan pemerkosaan yang dilakukan seorang pemuda berandalan terhadap perempuan setengah baya,dimana perepuan tersebut yang awalnya menolak dan berusaha berontak tapi tiba-tiba menjadi teransang dan menikmati sodokan demi sodokon kontol pemuda berandalan tersebut.sekilas kuperhatikan dibalik celana dua sobat gw tersebut kontol mereka udah pada ngeceng termasuk kontol gw.
“wah,gile juga tuch tante,diperkosa ko malah keenakan” komentar Andre
“gimana ya,rasanya ngentot tante-tante,kayanya enak banget,pengalaman nya tinggi”he..he..timpal Anto
Aku hanya diam,sambil tetap konsentrasi menikmati adegan tersebut,sekilas terlintas dalam pikiran ku tubuh Mamaku,tidak jauh beda dengan tubuh perempuan yang ada pada film tersebut,pikiran nakal tersebut berkembang menjadi imajinasi,namun tentu saja aku tidak berpikir untuk benar-benar melakukannya,gila aja ngentot dengan Mama sendiri,.
Lalu tiba-tiba Andre berkata,”ndrik, gw pengen ke kamar mandi,”
“Ada dibelakang,melewati dapur,lo lurus aja”
Andre bangkit,untuk kekamar mandi..
Namun setelah berselang 30 menit ,Andre tidak juga muncul dari kamar mandi,aku tidak menaruh perasaan apa2,mungkin si Andre melakukan masturbasi karena tidak tahan setelah menonton adegan video porno,pikirku.
Tidak berapa lama aku pun berniat menuntaskan nafsu ku ini,tentu saja tujuanku adalah kamar mandi untk melakukan masturbasi,.
Namun niat ku seketika urung,ketika melewati ruang tamu yang berhadapan dengan dapur,disana dibalik lemari yang membelakangi dapur kulihat sobatku sedang mengintip mama ku yang sedang memasak,dengan posisi duduk,mengangkang,serta rok Mama yang tersingkap hingga ke pangkal paha,sehingga terlihat paha putih mulus mama,dan disela2 celana dalam nya terlihat jelas bulu2 halus keluar dari balik celana dalam yang dikenakan Mama,dengan jarak antara lemari ruang tamu dan dapur yang Cuma satu meter,sehingga dapat dengan jelas terlihat pemandangan yang sangat menggairahkan tersebut.
Sobatku Andre Nampak sedang serius mngendap dan memperhatikan selangkangan Mamaku,sementara celana dan celana dalamnya sudah melorot sampai ke paha,tangan kanan nya sibuk mengocok kontolnya,membayangkan menyetubuhi mamaku,mamaku tidak menyadari kalau di samping nya ada yang mengintipnya.
Aku yang menyadari hal tersebut awalnya kaget bercampur marah,ingin kulabrak seketika sobat ku tersebut,namun takut nanti akan membuat Mama mengetahui dan akan membuat suasana gaduh.,maka kubiarkan dahulu,aku ingin tahu sejauh Mana tindakan Andre selanjutnya.,namun aku kembali teringat akan imajinasiku tadi,membayangkan tubuh Mama telanjang dan menyetubuhinya,membuat nafsuku bertambah membuncah,dan membiarkan perbuatan sahabatku ini mengintip paha Mamaku sendiri.
Mamaku tidak menyadari kalu dirinya sedang diintip,sehingga dia masih tetap konsentrasi dengan memasaknya,
Ouhhh..akhhh….
kudengar erangan dari suara Andre seiring muncratnya cairan sperma nya,bahkan sampai muncrat ke lengan baju Mamaku,.
Seketika Mamaku menoleh,dan alangkah terkejutnya dia ketika menyadari bahwa temanku Andre dengan keadaan setengah bugil dan kontol mengacung tegak,masih dengan tetesan sisa sperma tengah berdiri tidak jauh dari tempat nya,spontan Mama ku marah dengan gerakan hendak menampar temanku Si Andre,
“ Kurang ajar,” sahut Mamaku sambil melayangkan tamparan,
Temanku Andre reflex menyambut tangan Mama dan berusaha untuk menahan amarah Mamaku, sambil berujar,
“maafin saya tante,saya ga tahan melihat paha tante”
Sambil berusaha menenangkan Mamaku,Andre berusaha untuk menutup mulut Mamaku agar tidak menimbulkan kegaduhan,karena takut kedengaran olehku.
“lepasin” Mamaku berkata,
“tante,plis maafin Andre,ntar ketahuan hendrik,”ujarnya ketakutan bila diketahui olehku.
Sambil berkata Andre tetap menahan tangan dan mencoba menutup mulut Mamaku.,sedangkan celana dan celana dalamnya masih dalam keadaan belum terpasang kembali,sehingga keadaan tersebut menimbulkan gesekan2 dengan tubuh Mama yang masih saja meronta.,
Kondisi ini membuat Andre kembali bernafsu,pikiran sehatnya serta merta hilang,dia sudah kehilangan kendali,tidak peduli perempuan yang sedang digumulinya ini adalah Mama temannya sendiri,
Gerakannya sekarang berubah menjadi agresif dan dengan cekatan mulutnya langsung melumat bibir Mama,tangannya menggerayangi dada Mamaku sembari meremas,
Mamaku kaget bercampur marah berusaha berontak,dengan cara menendang dan mendorong tubuh Andre,namun tenaganya kalah dari seorang laki2 yang sedang di liputi nafsu ..
Tubuh Andre sekarang dalam keadaan mengunci dengan tangan dan kaki menyilang tubuh mama,perlahan didorongnya tubuh Mama mundur hingga sampai kesudut dapur,mulutnya membekap,melumat dengan nafsu,berusaha mencari lidah mama,memainkan lidah didalam rongga mulut mamaku,tangannya berusaha masuk kedalam baju mamaku,mencari payudara ,setelah dirasakannya benda kenyal,maka diremas dan di pijitnya dengan lembut susu Mamaku dengan gerakan teratur.,Mamaku yang semula berontak lambat laun terlihat pasrah dengan tindakan sahabatku ini,terlihat mamaku mulai terpancing dan terhanyut dengan permainan lembut bercampur kasar dari sahabatku ini,namun dia berusaha menjaga sikapnya dengan tetap berusaha seolah2 mendorong tubuh si Andre,sembari berkata,
“Andre..ouhh…sudah,jan..gan…diterusin..tante kan Mama teman mu,…”
Andre nampaknya sudah tidak peduli dengan kata2 mama ku,bahkan semakin berani, nampaknya dia tahu kelemahan Mamaku,dengan cara menjilat kuping mama,sembari tangannya berusaha menyingkap rok Mama dan masuk kedalam celana dalam Mama,jarinya langsung menyentuh memek Mamaku,
Terbukti jurus tersebut ampuh,dan membuat mama semakin terbang dan merasakan kenikmatan,
“Ouhhh..achhhh..aann..dre…ouhhhh…dasar anak nakal..”
Lalu direbahkannya mamaku dilantai dapur, dengan tidak membuang kesempatan,takut mamaku berubah pikiran,Andre langsung melucuti baju serta BH yang dikenakan Mama,sehingga terpampanglah payudara yang indah milik mama,dijilat dan dihisapnya dengan rakus dada Mama,setelah puas ,ditariknya rok serta celana dalam Mama hingga Mama telanjang bulat dan membuat Andre benar-benar nafsu menyaksikan tubuh telanjang mamaku tergolek pasrah seakan menantang untuk diarungi.
Sementara aku yang menyaksikan dari kejauhan semakin lama semakin bernafsu dan penasaran bagaimana kelanjutan dari aksi sahabatku ini, tiba-tiba anto sahabatku yang satu lagi menepuk pundakku dari belakang,sambil berkata “ hayo lagi ngapain sich,kaya ngintip-ngintip segala?
Aku langsung membekap mulut si Anto sambil berucap pelan,
“sssttt…diem,jangan berisik,gw lagi ngintip si Andre,sialan banget si Andre,lagi ngerjain nyokap gue..,”
“hah…yang bener lo,sambil berkata Anto langsung mengambil posisi mengintip seperti yang aku lakukan,wajahnya tampak merah padam seketika,antara kaget,heran dan nafsu,,
“Stt…lo liat aja,ga usah komen” aku langsung memotong ketika dia hendak berujar..
Anto terdiam tak berkata apa,.
Andre terlihat masih merangsang Mamaku dengan mengigit gigit ujung payudaranya. Tampaknya Mamaku risih ketika Andre menjilat ujung putingnya yang merah muda itu tapi dia membiarkannya, mungkin dia merasakan sensasi yang hebat.”ah.. ndre…geli …sshh…aaahh geli..” ,tampaknya dia menikmati sekali ketika putingnya digigit dan dijilati sahabatku ini,lalu jilatan buas Andre makin lama semakin kebawah hingga mencapai gundukan kemaluan Mama yang sangat indah.
Mamaku kini telentang di lantai dapur dengan kedua kakinya terlihat menjulur di lantai, sehingga bagian bawah tubuhnya yang sedang menjadi sasaran jilatan Andre.Andre mengambil posisi berjongkok di lantai diantara kedua paha Mamaku yang telah terbuka lebar. Andre memang hebat, lidahnya panjang dan kasar sehingga dengan cepat Mamaku mengelepar. Aaaahh ndre…geli…jangan dicium yang bawah…geli…ahhssh… ”
mamaku nampaknya semakin terangsang,
Dengan tangannya yang gemetar dia menyentuh kepala Andre. .

Andre lalu bangkit dengan melepas celana dalamnya yang tadi memang sudah terlepas sebagian ,. Dan!!! Alangkah terkejutnya Mamaku,sambil melotot kearah kontol sahabatku ini.,betapa tidak, dengan diameter 6cm dan panjang hampir 25cm, warna nya yang hitam kecoklatan serta urat nya yang menonjol seakan melambangkan keperkasaan pria, sangat besar juga untuk ukuran orang indonesia. Tampaknya Mamaku bergidik juga membayangkan kontol sebesar itu masuk dan menerobos kemaluannya yang kecil . Aku kuatir nanti Mamaku pingsan oleh terjangan kontol sebesar itu.

Sementara aku menyaksikan sambil meremas kontolku sendiri, tangan mamaku mulai turun keselangkangan Andre dan menyentuh batangnya. “ndre, besar sekali punya mu… aduuuhhh nanti jangan dipaksa masuk cepat cepat ya….please…tante ngeri..kok jauh lebih besar dari punya nya papa si Hendrik…aduh…” desah Mamaku..
Andre tersenyum penuh kemenangan merasa telah berhasil menaklukkan Mamaku,
“ ga apa-apa tante,saya jamin tante akan puas,kontol Andre siap membuat tante melayang,dan ketagihan tentunya..” ucapnya.
Lalu Andre mendekatkan kontolnya kewajah Mamaku,dengan enteng digesek-geseknya kontolnya kewajah Mamaku,spontan Mamaku memalingkan mukanya,antara malu dan nafsu,lalu setengah memaksa Andre menarik kepala Mama agar melihat kontolnya,lalu dituntunnya kearah mulut Mamaku,dengan maksud hendak menyuruh Mamaku untuk mengulum kontolnya.,
“Andre,jangan akh,tante ga biasa beginian,papanya Hendrik ga pernah beginiin tante” elak Mamaku.
“ayo dong tante,enak ko,ntar pasti ketagihan lho”
Setengah memaksa Andre terus memaksa mamaku membuka mulutnya,akhirnya sedikit demi sedikit kepala kontol nya masuk kemulut Mamaku,dan tentu saja ukuran nya yang besar hanya seperempat nya saja yang masuk kedalam mulut mamaku.dimaju mundurkannya kepala mamaku oleh Andre,
“Ouhhhh…ssttt…Ouhhh…tante,enak banget,hisep terus sayang…ouuuhhh…mulutmu enak banget…”terus disedot tante..ouhhh......
setelah puas menikmati sedotan dan jilatan mamaku pada kontolnya,
sekarang dia kembali mengambil posisi melumat memek Mamaku…Andre pengalaman sekali, sehingga mudah menemukan titik rangsang Mamaku. Dan benar saja tubuh mamaku bergetar hebat….dan kembali dia merintih “aduhh ndre ouhh…punya tante diapain….….sekarang masukkan massukkan ndre…
Andre tidak peduli dengan rintihan mamaku,dia terus saja mengorek isi kemaluan Mamaku dengan lidahnya,selang 15 menit barulah andre bangkit dan dengan telaten di ciumnya bibir Mamaku,terlihat Mamaku menikmati ciuman si Andre,dengan membalas setiap sedotan yang dilancarkan Andre.
lalu Andre memegang penis raksasanya itu, serta mulai di usap-usapkan dengan lembut di belahan bibir memek Mamaku yang sudah sedikit terbuka, Ujung kemaluannya yang kasar menggosok gosok klitoris Mamaku, ! Sengaja Andre menggosoknya cukup lama agar Mamaku bisa melihat kemaluannya yang besar. Dan memang benar mamaku dengan mata yang terbelalak melihat ke arah kontol Andre yang dahsyat itu, sedang menempel pada bibir memeknya. Kedua tangan mamaku kelihatan mencoba menahan badan andre dan badan Mamaku terlihat agak melengkung, tampaknya dia kawatir kalau kesakitan…. pantatnya dicoba ditarik ke atas untuk mengurangi tekanan kontol raksasa Andre pada bibir memeknya, akan tetapi dengan tangan kanannya Andre tetap menahan pantat Mamaku dan tangan kirinya tetap menuntun penisnya agar tetap berada pada bibir memek Mamaku sambil mencium telinga kirinya, terdengar Andre berkata perlahan, “Tante…, saya gosok gosok dulu yaa…biar enak….ok?hmm bagaimana..enak ya….maaf yaa…, kalo masuk sekarang…, boleh ya?”, terlihat kepala mamaku hanya menggeleng-geleng kekiri kekanan saja, entah apa yang mau dikatakannya, dengan pandangannya yang sayu menatap ke arah kemaluannya yang sedang didesak oleh penis raksasa andre itu dan mulutnya terkatup rapat seakan-akan menahan debaran jantungnya.” Bisiknya : “Pelan..ndre…” desah Mamaku.
Andre tanpa menunggu lebih lama lagi, segera menekan kontolnya ke dalam lubang memek Mamaku yang telah basah itu, biarpun kedua tangan mamaku tetap mencoba menahan tekanan badan Andre….. Mungkin, entah karena tusukan penis Andre yang mendesak desak atau karena ukuran penisnya yang sangat besar, langsung saja mamaku berteriak merintih rintih , “aahh.. , ssshh ya pelan-pelan begitu aja ya… .pelan pelan sekali yaaaa…. aahh.”, terdengar rintihan dari mulutnya dengan wajah yang agak menegang mungkin juga menahan rasa kesakitan. Kedua kaki Mamaku yang mengangkang itu terlihat gemetar. Kepala kontol Andre yang besar itu telah terbenam sebagian di dalam memek Mamaku , kedua bibir kemaluannya menjepit dengan erat kepala kontol Andre, sehingga belahan kemaluan Mamaku terlihat terkuak membungkus dengan ketat kepala kontol Andre. Kulihat kedua bibir kemaluan mamaku tertekan masuk begitu juga clitoris mamaku turut tertarik ke dalam akibat besarnya kontol sahabatku ini. “Bagaimana tante…lebih enakkan sekarang?enak mana dari pada kontol papanya Hendrik, tante? Enak kontol siapa tante?,bisiknya ditelinga Mamaku…”ouhh enak kontol kamu ndre” erang mamaku sambil matanya terpejam.”.nikmati aja…bisik Andre dekat telinganya…Mamaku hanya mendesah sesekali menggigit bibir nya sendiri menahan perih bercampur nikmat.Mamaku mulai merintih dan meracau…padahal kemaluan Andre baru keluar masuk sebagian saja.
Andre menghentikan tekanan dan kocokan penisnya, sambil mulutnya mengguman, “Maaf…, tante…, kalo saya kurang lembut. .., maaf yaa…, tante!”.

“aagghh…, nggaaaak kok…udah mulai agaaak enak…tapi…jangan teerrlalu diiipaksakan. .., yaahh..masukkan pelan pelan lagi yaaa… agak dalam yaa.aahh.,Mamaku mencoba menjawab dengan badannya terus menggeliat-geliat, sambil merangkulkan kedua tangannya di leher Andre.

“Tante.., saya mau masukkan lagi…, yaa…, dan tolong katakan yaa…, kalau tante masih merasa sakit”, sahut Andre dan tanpa menunggu jawaban Mamaku, segera saja Andre melanjutkan tekanan kontolnya ke dalam lubang memek mamaku yang terhenti itu, tetapi kali ini kocokannya dilakukannya dengan lebih cepat.

Secara lembut tapi pasti, kontol raksasa itu menguak dan menerobos masuk ke dalam sarangnya. Ketika kontol andre telah terbenam hampir setengah di dalam lubang memek mamaku, terlihat dia telah pasrah saja dan sekarang kedua tangannya tidak lagi menahan badan Andre, akan tetapi sekarang kedua tangannya mencengkeram dengan kuat pada bahu Andre.Andre menekan lebih dalam lagi, kembali terlihat wajah mamaku meringis menahan sakit dan nikmat, kedua pahanya terlihat menggeletar, tetapi karena mamaku tidak mengeluh maka andre meneruskan saja tusukan kontolnya , “aahh”, makin lama tusukan kontol andre semakin cepat pantatnya menghentak dengan kuat sehingga membuat tubuh Mama bergoyang dengan keras.

Pada saat yang bersamaan terdengar keluhan panjang dari mulut Mamaku, “Aduh……..aahh…..”, sambil kedua tangannya mencengkeram semakin kuat kebahu Andre dan badannya melengkung ke depan serta kedua kakinya terangkat ke atas menahan tekanan kontol Andre di dalam kemaluannya. Andre mendiamkan kontolnya terbenam di dalam lubang memek Mamaku sejenak,merasakan kehangatan memek Mamaku serta kedutan seakan dipijit oleh saraf-saraf kemaluan mamaku, agar tidak menambah sakit mamaku sambil bertanya lagi, “Tante.., sakit…, yaa? Tahan dikit yaa, saya goyang pelan pelan kok ..sebentar lagi akan terasa nikmat …dijamin deh …!”, bisiknya ditelinga mamaku. mamaku dengan mata terpejam hanya menggelengkan kepalanya sedikit seraya mendesah panjang, “aagghh.. ., ndre…sudah….aduhh… sudahhh please…sakit….sakit….terlalu besaaar…aah”, Kulihat air mata mulai menetes di sudut matanya. Cepat cepat lalu andre menciumi payudara Mamaku dengan ganas. Terlihat pantat andre bergerak dengan cepat naik turun, sambil badannya mendekap tubuh mungil mamaku dalam pelukannya. Semakin lama semakin cepat….terkadang batangnya dikeluarkan dari memek Mamaku, kemudian dihunjamkannya lagi. Membuat mamaku melenguh dan merintih berkepanjangan.

Tak selang lama kemudian terlihat badan Mamaku bergetar dengan hebat dari mulutnya terdengar keluhan panjang, “Aaduuh… , oooohh…, ssshh.. ., sshh ndre..! tante..ahhh..tante…ahhh….tante..akh..keluarrr…sshhh…oohhh” , kedua kaki mamaku bergetar dengan hebat, melingkar dengan ketat pada pantat Andre, dengan mata yang membeliak dan tubuh menghentak hentak mamaku mengalami orgasme yang hebat dan berkepanjangan. Selang sesaat badan Mamaku terkulai lemas dengan kedua kakinya terjulur lemas dilantai.Mamaku sekarang terlihat tergolek lemas pasrah disetubuhi dengan ganas oleh temanku itu, Dengan tersenyum Andre tetap melakukan goyangan goyangan memutar dengan lembut , kali ini dia tidak menekan, .aah, suatu pemandangan yang sangat erotis sekali.

Kemudian Andre mulai melepaskan dirinya dan bergeser ke samping, dan meyuruh Mamaku menungging,nampaknya dia ingin doggy style,Mamaku Nampak mengikuti kemauan Andre dan berbalik mengambil posisi menungging,Andre Nampak semakin nafsu menyaksikan Mamaku dalam keadaan menungging sehingga memperlihatkan belahan pantat dan memek mama sekaligus,serta merta dia mengarahkan kontolnya ke memek Mamaku,dan menghujam sedalam-dalamnya sambil memompa keluar masuk ..


“Ahh…, ahh”, mama ku makin keras teriakannya.

“Ayo ndre…, terus”.

“Enakkk…, eeemm…, mm!”.

Tubuhnya sekali lagi mengejang, diiringi leguhan panjang, “Uuhh…hh…” ndre tante keluar lagi… ya yaah”,

“keluarkan tante ,keluarkan….mm sshh…”desah andre sambil memompa semakin cepaat..

Dengan satu sodokan keras di dorongnya pinggul nya kuat-kuat, sambil kedua tangannya memeluk badan Mamaku dari belakang dengan erat dan kontolnya terbenam seluruhnya di dalam lubang kemaluan Mamaku,dan pada saat bersamaan cairan spermanya menyembur keluar dengan deras di dalam lubang memek Mamaku. badannya tehentak-hentak merasakan kenikmatan orgasme di atas badan mamaku, sementara cairan hangat sperma nya masih terus memenuhi kemaluan mamaku, tiba-tiba badan mamaku juga bergetar dengan hebat diikuti lenguhan panjang keluar dari mulutnya, “…aagghh…aahhh …!”, saat bersamaan Mamaku kembali mengalami orgasmenya dengan dahsyat kali ini untuk yang ketiga kali.
Dengan sisa tenaganya Andre mencabut kontol nya dari kemaluan Mamaku,dan sambil berujar pelan “terima kasih ya tante,dan maaf kalo saya tadi lancang memaksa tante..”
Mamaku hanya melenguh dan berkata”cepat beresin baju kamu,ntar anak tante melihat kamu Menyetubuhi Mamanya..”
Serta merta andre memakai pakaian nya kembali,dan segera kembali ke kamarku.
Aku dan Anto buru-buru kembali kekamar sesaat setelah permainan antara andre dan mamaku selesai,kami berdua mengambil sikap seolah-olah tidak mengetahui apa yang baru saja dilakukan andre terhadap Mamaku.
Sikap Andre sesaat setelah kembali ke kamarku pun cuek dan santai seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa,dan segera beberapa saat dia dan anto pun pamit kepadaku untuk pulang kerumah masing-masing.
Dikamar aku hanya bisa merenung dan berpikir bagaimana bisa semua itu terjadi,mamaku yang begitu santun dan aku hormati dengan begitu mudahnya takluk dan terbuai oleh permainan dasyat Temanku sendiri

Jumat, 11 Desember 2015

Tante Cantik Mengajari Sex


Cerita Hot,Cerita Dewasa-Tante Cantik Mengajari Sex,kehidupan rumah tanggaku normal dan wajar-wajar saja.Suamiku sangat baik dan sayang banget terhadapku meski kami belum di karuniai seorang anak.Tapi kami selalu bahagia,kami telah menikah 3 tahun dan tinggal dikawasan perumahan yang cukup elit.
Barusan aku berulang tahun yang ke 28 sementara usia suamiku 30 tahun.Kami bertemu cuma pagi dan malam hari saat kami pulang kerja.Ya,kami berdua sama-sama bekerja.Suamiku bekerja di perusahaan asing yang terkadang mengharuskan dia untuk ke luar negeri untuk urusan kantor,sedang aku seorang manajer di perusahaan real estate yang  terkadang harus keluar kota atau luar pulau untuk urusan kantor pula.
Kehidupan sex kami tidak ada masalah,memang agak jarang kami melakukan hubungan suami istri,paling juga 1 bulan sekali atau dua kali,itupun kalau kami sama-sama tidak capek karena seharian kerja.Tubuhku cukup bagus begitu pula suamiku karena kami masih sering ke vitness bersama-sama.Teman-teman ku dikantor bilang tubuhku tinggi dan seksi,memang untuk ukuran teman-teman ku,tubuhku tinggi 176 cm termasuk cukup tinggi di banding yang lain.Sedang suamiku lebih tinggi sedikit di banding aku.
Sering kali ku bilang,tubuhku proporsional dengan tinggi tubuhku,buah dadaku yang berukuran 34 cukup proporsional.Buah dada dan kulitku yang putih bersih,sering kurawat karena suamiku sangat suka dengan kulit dan buah dadaku  yang montok ini,biasanya jika aku bercermin kulihat bentuk buah dadaku bulat,padat dan kencang kedua putingnya mencuat keatas meski tidak sedang dalam kondisi tegang. dan Kami berdua memang keturunan Manado.
Suatu saat,aku harus ke makassar untuk lauching suatu proyek dan aku berpamitan kepada suamiku,besok jadi berangkat ke makassar.Pagi harinya aku berangkat,maka setelah berpamitan dengan suamiku,aku pun berangkat ke makassar dengan naik pesawat.Rencananya aku berada di makassar selama 2 minggu,sampai urusan proyek tersebut selesai.Di makassar perusahaanku menyewa rumah khusus untuk keperluan proyek untuk keperluan proyek ini dengan tujuan setiap kali perusahaan mengirim karyawan kesini,mereka dapat tinggal di rumah ini.
Sampai bandara makassar,aku telah dijemput oleh mobil lengkap dengan sopirnya.Sopirnya bernama pak adil,usianya kurang lebih 60 tahunan.Pak adil orangnya kecil dan kurus,wajahnya kurus,pipinya kempong dan agak botak karena usia.Setelah melalui beberapa komplek pertokoan dan tikungan,sampailah mobil kami disuatu komplek perumahan agak di pinggir kota.Rumah itu cukup bagus dan bersih,ukuranya cukup sedang.
Setelah mobil berhenti di kebun,pak adi membukakan pintu,"silahkan,bu",katanya dengan sopan dan menunduk.Aku pun turun dari mobil  sambil mengucap terimakasih kepadanya.Dari dalam rumah,seorang ibu membukakan pintu dan menyambutku masuk,selagi aku melihat-lihat didalam rumah,pak adil masuk mobil membawa koperku yang langsung di sambut oleh ibu tadi yang teryata adalah pembantu yang disediakan untuk merawat rumah tersebut,dia bernama ibu Jaenab.
Pak Adil menunggu ku di depan pintu sambil berkata,"jika ibu membutuhkan mobil tlpn ke no hp ku saja,bu,saya harus ke bengkel untuk ganti oli.Setelah itu saya akan siap jika ibu mintak di antar".
Aku menengok kepadanya,"kalo gitu setelah bapak selesai tolong cepat kembali,karena saya mau ke lokasi proyek sore ini"kataku.
Setelah itu pak adil pun segera berangkat dan ibi tadi memperkenalkan dirinya,dan teryata dia tidak tinggal di rumah ini,melainkan pulang kerumahnya sendiri setiap sore hari dan kembali keesok harinya.Waduh,pikirku bisa gawat kalo sendirian di rumah.
Maka akupun bertanya kepadanya,"Bu apa tidak bisa,kalo ibu tidur disini saja kalo malam selama aku disini,"
Bu jaenab kelihatanya mengerti kalo aku takut sendirian kalo malam.
Bu jaenab berkata,"Maaf bu,saya ada bayi dirumah tidak ada yang jaga,tapi kalo ibu mau,saya bisa suruh anak saya untuk jaga dirumah ini kalo malam"katanya.
Sialan,..pikirku gawat kalo malam sendiririan,Bisa gak tidur nih pikirku,Yah daripada tidak ada orang,gak apa-apalah.
"Kalo ibu tidak keberatan iya lah,tolong suruh anak ibu untuk jaga setiap malam yah"kataku agak memohon.
"eh tapi tunggu..anak ibu umur berapa?cowok atau cewek?"tanyaku.
Bu jaenab tersenyum dan menjawab,"Anak saya berumur 15 tahun,namanya narto,tapi dia berani kok bu",duh yang jaga anak kecil pula'pikirku.
"baik bu jaenab,anak ibu bisa memulai jaga malam ini disini,kan?"aku kawatir jangan-jangan baru besok,bisa berabe.
"kalo ibu mengijinkan,saya akan suruh dia kesini sore ini"ucapnya.
Sesuai janji, narto sudah ada dirumah sendirian ketika aku pulang dari lokasi proyek.Dia berlari-lari membukakan pintu pagar ketika melihat mobil kami didepan.Narto bertubuh kurus dan hitam,tingginya kurang lebih hanya sebau-ku,rambutnya lurus dipotong pendek rapi.
Pak adil telah berpamit pulang karena besok pagi sudah harus kembali siap untuk mengantarkan lagi.Akupun berencana untuk segera mandi karena badan terasa gerah keringatan.Kebiasaan ku dirumah jika aku hendak mandi,tubuhku hanya berbalut handuk saja,karena berpikir dirumah ini toh tidak ada orang kecuali si Narto yang masih kecil,akupun cuek saja ketika tau bahwa Narto masih didalam kamarku,sedang membersihkan kamar dan mengganti sprei baru.
Posisi Narto sedang menghadap kearahku ketika aku lewat di depanya hendak menuju ke kamar mandi,sekilas aku melihat dari pantulan cermin disebelah kananku,teryata Narto menatapku yang hanya berbalut handuk ini.Padangan matanya kagum hingga mulutnya terbuka.Aku meneruskan langkahku masuk ke kamar mandi dan segera mandi.
Didalam kamar mandi akupun teringat pandangan mata narto ke tubuhku.Akupun terhayal di bawah pancuran air shower sambil menyabuni tubuhku.Entah karena suasana yang sedang sendirian atau karena hangatnya air dan usapan tanganku sendiri,tapi aku pun mulai terlena oleh imajinaku sendiri.Sendirian ditempat asing membuatku merasa ingin melakukan hal-hal yang sedikit gila,apa salahnya jika aku mencoba menikmati selagi sendirian.Toh tidak ada seorang pun yang mengenalku disini,pikirku.
Hmm aku pun memulai mengalihkan pikiranku kepada Narto si anak hitam kurus itu.Mungkin aku bisa mengajarinya sesuatu untuk membuatku puas dan menyalurkan kegilaanku ini.Tanpa berfikir panjang,aku pun segera menyelesaikan mandiku dan kembali ke kamar.Di situ masih ada Narto yang sedang menyiapkan aku teh hangat.Kulihat Narto menatapku lagi dengan tanpa perasaan bersalah atau sungkan.Maklum,mungkin dia masih ingusan,pikirku.
"Narto kamu bisa bantu pijitin?Tubuh tante capek sekali setelah perjalanan tadi siang",kataku dengan nada yang lebih menyuruh daripada meminta.
Tanpa menunggu jawabnya,aku segera merebahkan tubuhku keatas ranjang dengan posisi telungkup.Handuk yang melilit tubuh ku kendorkan sedikit agar tidak terlalu erat.
" Tolong ambil minyak nya diatas meja itu,dan sini naik diatas ranjang",kataku sambil menepuk tepi ranjang.
Narto hanya bisa mengagguk sambil melangkah mendekat setelah dia ngambil botol minyak ku.Kulihat dia akan segera naik ke atas ranjang,tapi aku segera berkata "To,tolong lepas pakaianmu agar ranjangnya tidak kotor terkena pakaianmu itu".
"tapi tante E' aku..aku... tidak pakai..."katanya terpatah-patah.
"kamu tidak pakai celana dalam.........?"tanyaku bisa menebak maksudnya.
Aku pun segera perhatikan selangkangan nya,memang terlihat kontol nya terkulai kesamping di dalam celana pendeknya,aku pun geli didalam hati.
"ya udah ,aku akan menghadap kesebelah sana agar kau tak malu,tapi aku tak mau kalo kau tak naik keatas ranjang ini dengan pakaian mu itu"tegasku.
"baik tante,saya akan lepas,sebelum tante pulang tadi saya sudah mandi koq"katanya.
Aku memang mencium aroma tubuhnya cukup segar dan tercium harum sabun murahan aku pun menengok ke arah berlawanan dimana dia duduk,aku hanya geli saja,karena dimana arahku menghadap ada cermin dari meja rias yang cukup untuk bisa melihat seluruh tubuhku yang sedang tengkurap ini,dan tentu saja aku pun bisa melihat si Narto dengan jelas.
Aku melihat dia sedang melorotkan celananya,dan....ya ampun! aku cukup terkejut melihat kontolnya yang masih terkulai lemas itu ternyata cukup panjang dan rasanya tidak sesuai dengan pemiliknya.Karena kontol nya cukup gemuk untuk tubuh si Narto yang ceking ini.Aku pun mulai mengira-ngira gimana besar dan panjang kontol itu jika sedang dalam keadaan full ereksi,jika terkulai lemas saja sudah begitu,pikirku.

"yang di pijat yang mana tante?" tanyan nya polos.
"emmm...semuanya,tapi mulai dari punggungku dan mulai memijat.DEngan posisi tubuhnya yang lutut disamping tubuhku,aku bisa melihat dari cermin,kontol nya terayun-ayun menggemaskan.
"tunggu, to handuk ini bikin sesak,biar kulepas dulu"kataku sambil melepas handuk itu lalu menutupkan keatas pantatku.
Sekarang tubuhku yang putih mulus ini dapat terlihat seluruh bagian belakang serta samping nya oleh si Narto dari bayangan cermin,dia menelan ludah melihat tubuhku terbujur di depanya telanjang,hanya pantatku saja yang tertutup selembar handuk.Kulihat kontolnya mulai mengacung,Narto duduk diatas pahaku sambil meneruskan pijatanya di punggungku.
Pahaku merasakan buah pelirnya menempel dikulit pahaku sambil bergoyang-goyang maju mundur karena gerakan pijatannya.Handuk yang semula menutupi bongkoang pantatku mulai tidak karuan letaknya karena terdorong-dorong narto diatas tubuhku ini.Nafas narto mulai terdengar tidak beraturan karena menahan gejolak dalam hatinya,sementara akupun mulai terangsang berat karena merasakan kontolnya tergesek-gesek kulit pantatku tanpa sengaja...ataupun disengaja olehnya,akupun sudah tidak ambil pusing lagi.
Aku berkumam pelan padanya"To,aku mau sambil tidur,ya kamu tolong pijitin terus sampai aku tertidur"
Narto menjawab dengan suara tidak jelas,mungkin karena diapun berusaha untuk mengontrol nafasnya yang sudah memburu.Aku pun memejamkan mataku tapi sambil tetap melirik dari bayangan cermin disamping ranjang.
Narto yang mengira aku sudah tertidur,pelan-pelan menarik handuk yang menutupi pantatku sampai akhirnya tubuhku sekarang benar-benar tanpa penutup apapun.Berani juga ni anak,pikirku.Tanganya mulai memijat pantatku,atau lebih tepatnya meremas-remas.Kurasakan ada suatu benda tumpul menyundul-nyundul pantatku yang ternyata adalah kontolnya yang sudah tegang dan keras itu.
Dengan kedua tanganya,Narto meremas-remas pantatku sambil melebarkan celah pantatku dan kontolnya di dorong-dorong sampai menempel ke bibir vaginaku.Dengan perlahan tanpa dia sadari,kuangkat pantatku agar lebih menungging keatas sampai aku merasakan ujung kontolnya menempel dan menyundul memeku.Aku jadi merinding sendiri merasakan ada kontol anak ingusan yang menyundul-nyundul memekku yang belum pernah terjemah siapapun kecuali suamiku.
Tangan narto memijat punggungku yang mulus sambil kontolnya yang sudah tegang didorong dorong kan ke memeku.Aku diam saja pura-pura tertidur.Lama kelamaan tangan Narto pun mulai bergeser dari punggung kearah samping buah dadaku yang sedang terlungkup,dia bukan memijat lagi melainkan berupa remasan-remasan nafsu.
Aku pun secara naluri mengangkat lagi bokongku agar lebih menungging sampai akhirnya,aku merasa ujung kontolnya mulai menembus bibir memekku,aku pun secara otomatis melenguh pelan.
Narto yang merasa aku diam saja malah meneruskan tusukan lebih dalam lagi sampai akhirnya seluruh batang kontolnya masuk kdalam memekku dengan sempurna.Kudengar nafas Narto tertahan,sejenak kontolnya diam tidak bergerak didalam memeku,menikmati sensasi pijatan otot dingin memekku,sedang akupun merasakan denyutan-denyutan dari kontolnya,yang kecil itu mengganjal didalam memekku.

Aku menoleh kearahnya sambil tersenyum,"koq malah di sengaja di masukin semua? tanyaku menggoda.
Narto kaget mengira aku terbangun karena kontolnya tertanam dimemekku,Narto tersipu malu,mukanya merah padam karena menahan nafsu mudanya,
"emmm...awalnya cuman pengen digesek-gesekan aja tante,tapi keterusan,saya jadi tidak tahan,tante tidak marah,kan?"tanyanya lugu sambil batang kontolnya yang masih keras tetap berada didalam memekku.
"Kamu ini pake malu-malu segala,sudah berapa sering kamu berbuat kayak gini"tanyaku sambil melirik wajahnya.
Masih dengan wajah malu,dia menjawab,"belum pernah tante,baru kali ini."
Aku tidak heran melihat kepolosan dan keluguan anak ini,pasti dia belum pernah mencoba bersetubuh sekalipun.
"Gimana rasanya?Enak?'tanyaku menggoda wajah narto bertambah merah karena malu dan tidak bisa menjawab.
"Coba sekarang kamu keluar-masukkan" kataku.Narto menurut dan mengeluar masukan kontolnya pelan-pelan.
Akupun merintih merasakan ada sebatang kontol anak SmP yang tertanam didalam memekku sambil ku goyang pinggulku.
Narto melenguh"Aduuuuuh E' kayak diremas-remas,tante.Enak banget"katanya sambil terus mendengus-dengus.
"Udah nanggung,mumpung tidak ada orang lain,terusin saja,tapi jangan bilang siapa-siapa ya"kataku sambil mengancam.
Mendapat ijin dariku,Narto pun mulai mengayunkan bokongnya sambil berkata"Beres,tante.Asal tante mengijinkan saya disini setiap malam menjaga rumah ini"
Duh ini bakal anak mintak jatah setiap malam,pikirku.Aku sih tidak keberatan,selagian libidoku memang selalu tinggi,sampai suamiku pun tidak bisa mengatasi permintaanku.
Narto pun mengeluar-masukan kontolnya kedalam memekku yang semakin basah itu,aku mengangkat tubuh bagian atas ku dan bertumpu dengan siku ku karena tangan narto berusaha untuk meremas buah dadaku bertambah nafsu.

Tubuhku dibalikkan nya,sekarang aku tertidur terlentang dengan tubuhnya berada diatasku dan wajahnya menutupi buah dadaku sambil menjilati putingku yang bertambah keras dan kencang ini.
Pantat Narto naik turun semakin cepat sambil tanganya meremasi buah dadaku sedang mulutnya menjilati putingku,membuat pikiranku terbang melayang ,aku pun meremas bokongnya,sambil menekan nekan agar tusukanya lebih dalam.
Kulihat dari cermin disamping tempat tidurku,sungguh pemandangan yang gila didalam kamar malam itu,tubuhku yang putih mulus digenjot dari atas sampai bawah.
Karena tubuhku,memang jauh lebih tinggi dari Narto,maka dia hanya bisa mengenyot buah dadaku sambil kontolnya ditusuk-tusukan ke memekku,kadang dia ingin mencium bibirku tapi tidak sampai,jadi terpaksa aku harus menunuduk  agar dia bisa meraih tubuhku.
Aku melingkarkan tanganku  kelehernya dan menyilangkan kedua kakiku di pinggang nya,sambil dia terus menggenjot tubuhku dan menyedot-nyedot buah dadaku tiada hentinya.
Kurasakan nafasnya mendengus dengus diatas permukaan kulit buah dadaku.
Kelihatanya dia suka sekali dengan buah dadaku yang kencang dan putih ini.Dari tadi dia mengenyoti kedua puting buah dadaku seperti baby kelaparan.
Akupun bertambah nafsu sambil merasakan sensasi genjotan-genjotan kontolnya di memekku dan mulutnya yang menancap di buah dadaku ini.
Aku selama ini istri yang setia dan tidak pernah menyeleweng ,sekarang sedang berbaring telanjang menyerahkan tubuhku disetubuhi seorang anak kecil sedang mengeluat masukan kontolnya dan menggenjotkan tubuhnya diatasku,pikiran ini membuatku semakin cepat memuncak organisme ku,wajahku mendongak keatas dengan mata tertutup dan mulutku terbuka sambil mendesah-desah.
Kuraih buah pelirnya yang lumayan gemuk dengan tanganku dan ku remas-remas pelan hingga Narto merasakan kenikmatan sampai matanya berkedip-kedip,mendadak dia mempercepat genjotannya diatas tubuhku sambil menggigit buah dadaku,aku menduga,dia akan segera organisme dan benar juga.
"Uhhh.....Tante......Aku ........mau keluar..!'"
Narto menggeram kecil dan genjotannya semakin liar,ketika mencapai puncak organisme nya dia menyemprotkan maninya didalam tubuhku.Aku hanya bisa memejamkan mataku sambil berharap aku tidak akan hamil karena ulah anak ini.
Aku pun segera menyusul dengan organisme ku sambil berpikir,gila ini anak,nyemprotin spermanya kedalam tubuhku, awas kalo sampai aku hamil.Tapi karena berpikir begitu justru membuat aku kembali mendapatkan organisme susulan.
"hhhhh...aduhhh eank sekali,Narto,kamu sungguh luar biasa,kecil-kecil gini sudah pintar bikin tante sampai organisme dua kali,"pujianku semakin membuat dia bangga.
Narto mencabut kontolnya yang masih agak keras itu dan berbaring di sebelahku,
"Tubuh tante yang luar biasa,semua cewek-cewek disekolahku
tidak ada yang bisa mengalahkan indahnya tubuh tante"
kata Narto sambil tanganya terus mengelus-elus dan meremas ke dua buah dadaku.
Pintar ngerayu juga si Narto ini,pikirku,jelas saja teman-teman sekolahnya mana mungkin ada yang punya buah dada sebesar miliku,kan mereka semua masih SMP, pikirku ,sambil tertawa dalam hati.
Tanganku pelan-pelan meraih kontolnya, mengelus-elus dan mengocok nya dengan gemas.Kontol sialan ini membuat aku menyerahkan tubuhku kepada anak ingusan yang masih SMP ini, pikirku,didalam hati.
Aku memeluk lehernya dan mendekatkan wajahnya ke buah dadaku,Narto segera mengemoti ke buah dadaku sambil tanganya meremas-remas buah dadaku yang satunya.
Didalam genggamanku,ku rasakan kontolnya mulai berdenyut-denyut dan keras lagi.
Luar biasa,pikirku,aku pun mengocok kontolnya dengan lebih semangat ,sambil megusap-usap ujung kepala kontolnya yang sudah basah lagi dengan ibu jariku.
Aku dorong tubuhnya agar terlentang,aku duduk disamping nya sambil tanganku tetap mengocok kontolnya,Narto memperhatikan tanganku dan wajahku bergantian.
Aku menundukan wajahku ke kontolnya,dia memperhatikanku dengan seksama sambil matanya melotot menantikan sesuatu yang tidak pernah dia rasakan selama ini.
Kumasukan kontolnya kedalam mulutku dan mulai megulumnya,menjilati seluruh batang kontolnya sampai ke buah pelirnya,kembali ke ujung kontolnya dan kuulum  seluruh kontolnya sambil ku mainkan lidahku untuk menjilati ujung kontolnya didalam mulutku,kulirik Narto,wajahnya kadang mengada,kadang memperhatikan mulutku yang sedang mengemoti kontolnya.Aku yakin  baru sekali ini dia melakukan ini dengan wanita,apalagi sampai kontolnya di kenyot oleh wanita sepertiku.
Aku tiba-tiba teringat,aku berdiri dan melangkah ke meja riasku dengan diikuti tatapan matanya yang bingung.Aku mengambil handphone ku dari dalam tas dan memposisikan sedemikian rupa'sehingga handphoneku bisa merekam kegiatan kami berdua malam ini.Narto hanya benggong saja ketika aku kembali duduk di sampingnya dan melanjutkan menjilati kontolnya.
Kontolnya menjadi tegang dan keras luar biasa,aku mengeluar masukkan kontolnya didalam mulutku semakin semangat karena aku sangat ingin merekam kejadian gila ini didalam handphoneku,entah untuk apa tapi aku hanya merasa ingin untuk mengabadikanya.
Kulirik melalui bayangan cermin ketika aku menaiki tubuhnya,memposisikan memekku diatas kontolnya yang berdiri tegak seperti tugu pahlawan itu.
Kemudian kuturunkan tubuhku perlahan seraya memperhatikan kontolnya mulai menembus kedalam memek ku.
Aku memejamkan mataku dan menikmati sensasi barang asing yang menembus lubang memek ku yang tidak pernah kuberikan kepada siapapun kecuali suamiku .
Kudorong terus memekku sampai seluruh batang kontolnya masuk kedalam memekku dan aku memulai menggoyangkan pinggulku,maju mundur,ke kiri dan kekanan,berputar kesegala arah .Kurasakan sensasi luar biasa kontolnya meng aduk-aduk didalam memekku  karena goyangan pinggulku ini.Buah dadaku meng gantung dan bergoyang-goyang  indah dengan putingnya yang merah mencuat keatas menantang untuk dikulum .
Aku menarik Narto untuk duduk dan langsung wajahnya kudekap ke buah dadaku.Narto langsung mengenyot puting ku dengan rakusnya,seperti seorang anak kecil kehausan.
Tanganya meremas remas pantatku yang sedang bergoyang-goyang meraih kenikmatan,sedang tanganku meremas-remas rambutnya dan menarik lebih dekat untuk mengenyot seluruh buah dadaku.
Aku merintih-rintih menikmati setiap gerakan kontolnya didalm memekku.Malam itu aku mersakan benar-benar bebas untuk mengexpresikan betapa hausnya aku untuk bersetubuh dengan orang lain kecuali suamiku.
Keberuntungan ada pada si Narto yang kebetulan malam itu aku memutuskan untuk menyerahkan tubuhku pada Narto,karena dia belum pernah bersetubuh yang artinya dia masih bersih dari segala penyakit.
Aku jadi berpikir,lebih enak bersetubuh dengan anak-anak ingusan seperti Narto yang masih smp ini,daripada dengan orang dewasa yang besar kemungkinan mereka memiliki penyakit kotor.
Tidak sampai sepuluh menit kemudian,aku merasakan organisme meledak lagi didalam tubuhku.
Aku menggoyangkan pinggulku dengan hebat sambil berteriak didalam nikmat.
Organismeku panjang lagi yang kudapatkan ketika aku merasakan Narto menyodok-nyodokkan kontolnya dari bawah.
Narto mencabut dan masukkan lagi ke memekku dari belakang ,entah dari mana ini anak mengerti posisi doggy style,tapi akupun segera disetubuhinya dengan gagahnya dari belakang,sementara aku menungging layaknya anjing betina,buah dadaku bergoyang-goyang dibawah,kuliat dari bayangan cermin,Narto memaju mundurkan pantatnya,mengeluar masukan kontolnya kedalam memekku dari belakang,Narto menyetubuhiku dengan ganas dan liar.
Aku jadi terbawa suasana dan merintih-rintih keras setiap kali kontol Narto menusukan kontolnya.
Narto mengagapi buah dadaku yang bergelayutan dari belakang dan meremas-remasnya dengan gemas,sementara kontolnya tetap menusuk-nusuk memekku tanpa ampun.Aku semakin menunggingkan pantatku menyambut kontolnya yang perkasa menyeruak memekku dan megaduk aduk dinding vaginakku.
Seperti biasanya suamiku menyetubuhiku, tapi kali ini seorang anak smp ingusan yang sedang memacu kontolnya dipantatku sungguh pemandangan yang tidak umum.
Sebentar kemudian si Narto melengguh seperti sapi jantan,buah dadaku diremas dengan kencang,genjotan kontolnya semakin cepat menabrak-nabrak pantatku,tidak lama kemudian,aku merasakan maninya kembali menyemprot di dalam rahimku ,ujung kontolnya menyentuh sesuatu didalam rahimku,membuat geli bukan main dan akupun mendapatkan organisme lagi bersamaan dengan semprotan-semprotan maninya.Aku teriak dengan lemah karena tenaganku telah terkuras habis oleh anak satu ini.
Aku terkapar diatas ranjang disusul dengan tubuh narto yang masih menindihku,kami berdua tertidur kelelahan malam itu.
Sebelum tertidur pulas aku memikirkan apa yang telah ku perbuat malam ini,hal gila yang pernah aku lakukan seumur hidupku,dan aku pun ternyata menyukai perbuatan gilaku ini,toh tidak ada kenalanku tahu atau suamiku pun tidak tau apa yang telah aku perbuat.
Dalam pikiranku,aku pun mulai ingin mencoba hal-hal gila lainya,selama aku melakukanya dengan aman,tidak seorang pun tau dan akupun harus mulai mendaparkan obat anti hamil,jika setiap kali berbuat seperti ini,lawan mainku dengan enaknya membuang maninya kedalam rahimku,aku yang bisa kena getahnya.
Akupun tidak sanggup memikirkan hal itu lagi dan tertidur kecapean setelah bersetubuh dengan anak SMP yang hebat ini.

Rabu, 01 Juli 2015

Cerita Dewasa 18+(Bercinta di Kantor)

Cerita Dewasa | Cerita panas | Cerita Seks - Bercinta dikantor


Kisahku ini berawal saat aku salah sambung, ketika menghubungi teman chattingku yang lain. Dan dari sinilah kenikmatan itu aku alami. Kejadian itu terjadi sekitar bulan Januari 2004 yang lalu, saat itu aku bermaksud menghubungi salah satu teman chattingku.
“Hallo, gimana khabar kamu Citra?” tanya dengan percaya diri.
“Hallo, ini siapa ya?” suara dari celullerku.
“Aduh, mentang-mentang baru kerja jadi sombong gitu,” godaku.
“Ini Dandy, yang tempo hari ngebahas masalah sex itu lho,” jelasku.
“Maaf, kalo boleh tahu ini siapa ya?” tanyanya kembali.
“Apa benar ini dengan Citra?” tanyaku ganti.
“Maaf, sepertinya Mas, salah sambung,” jelas gadis itu.
“Lho memangnya ini siapa?” tanyaku penasaran.
“Aku Tika,” kata gadis itu.
“Ups! maaf banget Mbak Tika.. Aku kira ini nomor temanku,” kataku malu.
“Emang nomornya berapa 081xx,” jawabku pasti.
“Tuh kan salah belakangnya,” kata gadis itu sambil tersenyum.
“Tapi tidak apa-apa kok Mas, kita bisa kan berteman?” tanyanya.
“Nama Mas siapa?” tanya sekali lagi.
“Bbbisa.. Bisa.. ” jawabku gugup dan malu.
“Namaku Dandy,” jawabku singkat.
Obrolan tersebut terjadi sampai 10 menit lamanya, dari suaranya yang sexy aku menjamin pasti deh orangnya cakep juga.
“Oke deh Mas, Tika mau kuliah dulu nih,” paparnya.
“Oke deh Tika, terima kasih atas waktunya,” kataku singkat.
“Oya, Mas Dandy Surabayanya daerah mana?” tanya Tika.
“Aku di Surabaya kota, kamu pernah main ke sini?” balas tanyaku.
“Iya nih Mas, kebetulan Sabtu besok aku ke Surabaya” jelasnya.
“Oh ya, sama siapa kamu ke Surabaya?” tanyaku balik.
“Sendirian Mas, kenapa mau nemenin?” Tika balik bertanya.
“Siapa takut,” jawabku lugas.
“Tapi aku belum tahu jalannya Mas,” kata Tika.
“Apa aku jemput di Terminal bus?” aku menawarkan diri.
“Tidak usah Mas, aku bawa mobil sendiri kok,” jelas Tika.
Setelah kami bercakap-cakap, akhirnya Tika memnutuskan untuk ketemuan di kantorku. Karena yang Tika tahu hanya daerah kantorku dan berikutnya Tika langsung memutuskan hubungan cellulernya.
Hari Sabtu, kebetulan aku ada rencana mau kerjakan berkas-berkas yang masih belum terselesaikan. Ketika starletku melaju kencang di jalan tol, cellulerku dengan kencangnya berdering, memainkan lagu dangdut.
“Hallo, Mas Dandy.. kamu ada dimana?” suara yang 4 hari lalu aku kenal.
“Hey Tika, aku sudah mau keluar pintu gerbang tol,” jelasku.
“Oke deh Mas, sampai ketemu nanti.. Bye” kata Tika singkat.
Tanpa terasa aku sudah sampai dihalaman kantorku.
“Selamat pagi Pak Dandy,” sapa satpamku.
“Selamat pagi Mas,” balasku menyapa.
“Aku mita tolong ambilkan kunci ruanganku Mas,” perintahku.
“Baik Pak,” kata Pak satpam sambil bergegas mengambil kunci dalam pos.
Sebelum aku meninggalkan pos satpam, tidak lupa aku pesan jika ada wanita mencari aku, langsung saja diantar ke ruanganku. 5 menit kemudian, aku sudah berada di depan mejaku. Setelah menyalakan AC, aku segera bergegas mengaktifkan komputer dan menata kembali berkas-berkas yang masih berserakan diatas meja.
Tidak lama kemudian, suara pintu ruangan aku diketuk seseorang,
“Tok.. Tok.. Tok” bunyi papan pintuku.
“Masuk..,” aku berteriak agak pelan.
“Maaf Pak Dandy, tamu bapak sudah datang,” kata Pak satpam.
Muncullah seorang gadis yang sexy, menggunakan rok mini warna soft dikombinasikan dengan blus putih belahan rendah, menambah anggun penampilannya. Kulitnya yang putih, ditumbuhi bulu-bulu yang halus menambah darah kelaki-lakianku spontan meletup.
“Maaf Pak saya mau balik ke pos jaga,” suara satpam memecahkan lamunanku.
“Iya iiyaa Pak, terima kasih,” kataku gugup.
“Mas Dandy ya?” tanya gadis cantik itu.
“Iya.. Iya.. Kamu Tikan kan?” balasku bertanya.
Kami berdua bersalaman sambil mempersilahkan Tika duduk di depan meja kerjaku, setan burik yang dari tadi sudah mulai menggedor keimanan aku tentang hal-hal yang ngeres, semakin mendesak pikiranku.
“Gimana perjalannanya Tika?” tanyaku membuka obrolan.
“Sepi tuh Mas, jadinya agak cepet datangnya,” jelas Tika.
“Besar sekali tempat kerja Mas Dandy,” puji Tika.
“Ah biasa aja kok Tika, kamu sendiri bekerja dimana,” tanyaku balik.
“Cuman perusahaan swasta bergerak dibidang konsultan Mas,” jelas Tika.
Obrolan selanjutnya membawa kami berdua seperti orang yang sudah kenal lama, tidak ada batas dan jarak. Sesekali kami berdua tertawa dengan cerita yang kami ungkapkan. Dari obrolan tersebut, baru aku ketahui status Tika yang baru cerai beberapa bulan lalu karena dijodohkan orang tuanya.
Pantas saja tubuhnya masih kencang karena hanya dipakai 2 bulan saja oleh mantan suaminya. Sampai akhirnya, waktu menunjukkan pukul 10.25 wib.
“Mas, Tika boleh tanya sesuatu?” tanya Tika.
“Waktu Mas Dandy call kemaren, kok bisanya salah pencet nomor sih?” tanyanya.
“Ya nggak tahu, emang aku pikir pencetnya sudah benar tuh” kataku membeli diri.
“Oya, kok Mas bilang.. yang tempo hari ngebahas masalah sex itu lho.. Memangnya Citra tuh siapa Mas?” tanyanya menyelidik.
“Citra adalah teman chattingku, walaupun aku kami belum pernah ketemu tapi aku seperti sudah seperti sahabat lama” jelasku.
“Kok sampai ngebahas masalah sex, memang ada apa Mas?” tanya Tika.
“OOo.. Itu, dia tuh ingin tahu banyak style yang ada saat ngesex. Makanya aku sering kirim gambar-gambar porno sama dia” jelasku panjang.
“Boleh lihat nggak Mas?” pinta Tika. Sambil bertanya seperti itu, Tika tidak menunggu jawabanku. Dia langsung bangkit dari duduknya dan berdiri membungkuk disamping kananku menghadap layar monitorku.
Aroma parfum yang mahal, membuat birahiku naik turun. Ditambah dinginnya AC membuat aku semakin gemes melihat tubuh Tika yang sexy. Ingin rasanya aku langsung mendekapnya dan bercinta dengannya.
Tanganku yang lincah memainkan mouse, untuk membuka file-file yang berbau pornografi. Nafas Tika terasa di telingaku keluar tidak beraturan dan sesekali kakinya yang tinggi dirapatkan seperti menahan sesuatu. Air liurku terasa menetes, melihat bongkahan daging dibalik setelan blusnya yang pendek. Tika seakan memancing mataku untuk terus melihat dadanya yang putih.
Disaat sedang asyik menikmati gambar-gambar porno tersebut, tiba tiba Tika sudah berada di belakangku. Payudaranya terasa kencang ketika tangannya yang sedikit berbulu, menarik kepalaku sampai mendongkak kebelakang. Jari jemarinya yang lentik memainkan punting susuku, serr.. nafsu birahiku seperti meledak keluar. Dadaku berdegub kencang.
Ketika kepalaku mendongkak ke belakang, bibirku langsung di sumbat oleh bibirnya yang mungkil. Lidahnya menari-nari di bibirku dan sesekali menantang lidahku untuk beradu dengan lidahnya. 15 menit keadaan itu bertahan, sampai akhirnya Tika menarik kursi yang aku duduki. Sehingga posisiku yang pertamanya merapat dengan bibir meja, sekarang kurang lebih 50 cm bergeser menjauhi bibir meja.
Dengan sigap Tika sudah berada dipangkuanku.
“Mas, aku ingin seperti yang digambar itu” kata Tika sambil mendesah.
“Berikan kenikmatan yang sudah 2 bulan hilang dalam hidupku” rengeknya.
“Tikk.. ” belum selesai aku menjawab, bibirnya yang liar mulai mengoyak bibirku yang masih tertegun dengan apa yang sedang terjadi.
Jari Tika yang lentik mulai memereteli satu persatu kancing blusnya, sambil bibirnya memegut bibirku tiada hentinya. Adik kecilku berontak, ingin lepas dari dinding CD yang membatasinya. Goyangan pantat Tika diatas pangkuanku, membuat semakin tegang penisku.
Aku terhanyut dengan keadaan tersebut dan lupa jika itu aku lakukan dikantor, ditempat kerjaku!
Tanganku bergerak bagaikan seperti dikontrol, menggerayangi punggung Tika. Dan sesekali memainkan jariku dengan nakal, sehingga menimbulkan reaksi yangluar biasa pada tubuh Tika. Wajahku dibenamkan ke permukaan dadanya dan tangannya meremas, menjambak rambutku yang sedikit gondrong.
“Sss.. Mas.. Ooohh.. ” desah Tika.
“Mas.. Beri aku kenikmatan.. ” rintihnya.
Aku sudah tidak sabar ingin melihat bongkahan daging dibalik BHnya yang ukuran 32. Karena jari jemariku sudah hapal betul untuk mengetahui letak pengait BH, maka dengan mudah aku bisa melepas nya.
Alamak. Sepasang bongkahan daging menantang di depan mataku dengan kedua puntingnya yang berwarna merah kehitam-hitaman. Tanpa dikomando, bibirku yang sedikit sensual mulai menyentuh permukaan payudaranya.
“Uggh.. Mas.. Teruss.. Uughh” tubuh Tika menggeliat saat lidahku mulai bekerja menjilati payudaranya”
Geliatan tubuh Tika diatas pangkuanku membuat aku semakin berani mengoyak dadanya, puntingnya yang mengeras tidak lupa aku isap dalam-dalam. Sesekali aku gigit puntingnys yang mengencang, liarnya lidahku memainkan kedua puntingnya membuat birahi Tika semakin menggebu. Lidahku dengan liar menjilati, mengulum, menghisap, puntingnya dengan lembut sehingga membuat gerakan Tika dipangkuanku semakin liar.
Disaat aku rasa libidonya mulai menanjak, aku mengangkat tubuh Tika utnuk duduk di bibir meja kerjaku. Keadaan Tika yang setengah bugil membuat aku sangat bernafsu sekali menyetubuhinya.
Setelah Tika duduk di tepi meja, kakinya yang jenjang dibuka dan dijejakkan pada pegangan kursiku. Terlihat jelas CD transparan yang sudah mulai basah oleh cairan yang menetes dari lubang vaginanya. Aroma wangi, muncul dari arah lubang kewanitaan Tika. Posisiku yang duduk di kursi seperti semula, memudahkan aku untuk mulai menyerang bagian selagkanan Tika.
Hanya sedikit membungkukkan tubuhku, bibirku sudah tepat berada di depan selangkangan Tika. Lidahku yang panjang mulai menjilati permukan CD Tika yang sudah ditembus oleh cairan kenikmatnya.
“Aoow.. Mass.. Ggellii” desah Tika.
Kedua tanganku memegang erat pinggul Tika, sehingga wajahku bisa benar-benar optimal di selangkangannya. Jilatan lidahku di permukaan CD Tika dirasakan menghentak-hentak birahinya. Ini terbukti dengan gerakan tubuhnya yang sedikit kayang, ketika jilatan aku semakin menjadi.
Disaat posisi kayang inilah, kesempatan tidak aku sia-siakan untuk melepas CD dengan motif rendra yang digunakan oleh Tika. Untuk memdudahk operasiku, aku hanya menyingkap rok mini yang dikenakan Tika. Sedangkan CDnya tidak aku lepas seluruhnya, karena hanya aku buka dari sisi kanannya saja sedangakn yang sisi kiri aku biarkan menyangkut di betisnya yang mulus.
Belahan yang nampak jelas diselangkangan Tika dan ditumbuhi rambut-rambut yang terawat, membuat birahi spontan merasuk ke seluruh tubuhku. Lidahku yang dari tadi sudah ingin menikmati lubang itu langsung mendarat dipermukaan vagina Tika.
“Ohh.. Mas.. Teruss.. Jangan.. Lepass.. ” Tika menggelinjang hebat.
“Srrupp.. Srupp.. ” mulutku menghisap seluruh cairan yang sudah mulai menyiram bibir vaginanya.
“Mmm.. ” bibirku melumat vagina Tika dengan liar.
Sesekali tubuhnya kembali kayang, dengan kedua tangannya digunakan menopang tubuhnya diatas meja. Dan sesekali kembali duduk di bibir meja dengan getaran-getaran penuh birahi. Gerakan tubuhnya naik turun, kekanan kekiri bergerak tidak beraturan mengiringi setiapa jilatan, hisapan dan kocokkan lidahku di vagina Tika.
“Mass.. Amppun.. Bibir kamu.. Aagh nikkmaat” desahan Tika berkali-kali.
Sampai akhirnya, aku melihat jelas clitoris Tika sebiji kacang mulai nongol di sudut atas vaginanya. Dengan lembut, sentuhan lidahku langsung membuat tubuhnya bergetar hebat sambil kembali ke posisi kayang.
“Mass.. Adduh.. Aaku.. nggak.. Tahann.. Uuuhh” rintihnya.
“Gila.. Kamu Mas.. Ooo teruss..” berkali kali Tika merintih.
Clitoris Tika yang semakin memerah karena hisapan bibirku, semakin nampak membesar sebiji kacang sehingga memudahkan aku untuk menghisapnya dalam-dalam. Sudah tidak terhitung lagi berapa kali tubuh Tika menggelinjang dengan posisi kayang.
Detik-detik orgasme akan diraih ole Tika dan aku tahu persis indikasi itu, dan ketika posisi kayangnya tinggi. Aku langsung menahan pantatnya dengan bertumpu siku tanganku diatas meja.
“Mas.. Tikaa.. nggak tahan.. Akuu.. Gaa..” rintih Tika.
“Mass.. Aaampunn” seiring rintihan panjang tersbut, tubuh Tika mengejang dalam posisi kayang. Cairan bening keluar dari sudut vaginanya.
“Crutt.. Crut.. Crutt” cairan itu tidak aku lewatkan setetespun untukmasuk dalam mulutku. Lidah berputar-putar di datas bibir vaginanya dimana cairan bening Tika muntah untuk pertama kalinya. Dengan lahapnya aku menelan semua cairan yang dimuntahkan ole Tika.
Walaupun aku tahu Tika sudah orgasme untuk yang pertama, lidahku yang bandel tetap saja memainkan clitorisnya. Terkadang lidahku bergerak keluar masuk mengoyak lubang vagina Tika, dinding-dinding vagian Tika yang mengencak setelah orgasme pertama terasa asin dan manis.
Kali ini tubuh Tika terkulai lemas diatas meja kerjaku, kakinya masih terbuka lebar dan kepalanya terjuntai di bibir meja. Sehingga rambutnya yang sebahu terjuntai ke bawah, aku mencoba bangkit dari dudukku. Kali ini tanganku menahan lutut Tika (Tika mengatur posisinya seperti orang melahirkan), sehingga belahan di selangkangan Tika terbuka menganga. Kesempatan ini langsung aku gunakan untuk mengocok lubang vagina Tika dengan leluasa. Kedua tangan Tika mencengkeram bbir meja tatkala. Lidahku yang panjang untuk kesekian kalinya mengoyak dinding-dinding vaginanya.
“Adduhh.. Mass.. Kamu pandai sekali..” rintih Tika.
“Sss.. Geli banget Mass..” desahnya kembali.
Aku mengambil soft dink Cola yang sempat aku buka, setelah aku minum sedikit aku lelehkan dikit demi sedikit ke bibir vagina Tika sehingga tubuh Tika kembali menggelinjang tidak beraturan.
“Ooogghh.. Mass.. Aaaoo” rintihan Tika kali ini, hanya bisa diikuti gerakan kepalanya yang sedang menjuntai kebawah. Bak seorang yang tripping, kepalanya mengikuti irama jilatan lidahku.
10 menit lidahku memborbardir clitoris dan vagina Tika sampai akhirnya aku melihat gelagat Tika untuk mendapatkan orgasmenya yang kedua.
“Mass.. Mas.. Tika.. Mau.. Keluaarr lagi..” rintihnya.
“Mass.. Ooohh.. Aku nggak taahhaann Mas..” rintih Tika sambil memindahkan tangannya, yang tadinya mencengkeram erat bibir meja. Kali ini menggapai-gapai kepalaku utnuk membantu membenamkan lidahku dalam-dalam ke lubang kewanitaannya.
“Maass.. Aampunn.. Aaakkhh” dibarengi tubuh Tika yang mengejang bebrapa saat. Cairan bening kembali meleleh berkali-kali dari lubang vaginanya. Dan dengan rakusnya lidah dan mulutku membersihkan seluruh cairan yang keluar untuk kedua kalinya.
Tubuh Tika tetap terlentang menikmati orgasme yang 2 kali didapatkannya, kepalanya terjuntai.
“Sebentar Tika, aku kunci dulu pintunya.”
Aku bangkit dari tempatku dan menuju ke pintu ruanganku. Posisi Tika masih tetap seperti semula terlentang diatas meja, blusnya putih masih terlingkar dipinggulnya karena beberapa kancing bajunya belum terlepas. Begitu juga dengan rok mininya masih melingkar kusut dipinggulnya.
Ketika aku balik kedepan mejaku, tiba-tiba tangan Tika menggapai pinggulku, dan dengan sigap, Tika bisa mengeluarkan adik kecilku yang mulai tadi sudah terbelenggu oleh ketatnya CDku.
“Waow.. Besar sekali Mas punya kamu..” puji Tika.
Dengan posisi kepala yang menjuntai di bibir meja, mulut Tika langsung melahap batang penisku yang berukuran 19 cm kurang sedikit dab bentuknya akan melengkung. Dengan posisi berdiri mataku menyaksikan, mulut Tika yang menghisap, mengulum dan menjilati batang kemaluanku.
“Oh.. Tika..”
Aku menggerakkan kepala melihat langit-langit ruangan merasakan sentuhan lidah Tika yang menari-nari di batang kemaluanku. Kedua tangan Tika, meremas pantatku (yang kata teman-teman kencanku tergolong sexy). Tangan Tika menggerakkan pinggulku bergark maju mundur, keluar masuk mulutnya yang tipis.
“Aduh Tika sayang.. Terus sayang..” desahku.
Tika benar-benar lihai memainkan lidahnya, sampai-sampai aku dibuatnya merem melek. Untuk mengimbangi permainan Tika yang semankin menjadi. Kedua jariku memilin punting Tika yang sudah mulai mengencang lagi. Sesekali aku membungkukkan badanku, untuk sekedar menghisap punting Tika.
“Uuuff.. Tikkaa..” aku mendesah saat batang kemaluanku bagaikan ditelan oleh mulut Tika.
Tanganku yang jahil, mulai meraba perut Tika. Dan aku berusah menggapai kelentit Tika yang terbuka lebar. Jari telunjukku bergerak menggesek-gesekan di permukan clitorisnya. Aku lihat tubuh Tika bergetar dengan sentuhan jati telunjukku, dan ketika posisinya meguntungkan aku langsun meraih kedua paha Tika sehingga posisi kita menjadi 69. Posisi  ini tidak seperti 69 biasanya, karena aku berdiri setangah membungkuk sedangkan Tika kepalanya menjuntai di bibir meja.
“Sss.. Mas.. Kamu jaahaat..” rintih Tika sesekali melepaskan mulutnya dari batang penisku. Dan sesekali jarinya yang lentik mengocok batang kemaluanku.
“Mas.. Aduhh.. Aku nggak kuaat nihh.. Mass” rintih Tika.
Hisapan mulutku aku perkuat dengan kencang, sampai seakan-akan semua cairan yang meleleh di dinding vagina Tika masuk semua kemulutku.
“Mass..” Tika merintih panjang ketika cairan di vaginanya muncrat untuk kesekian kali.
Adik kecilku yang begitu tegang merengek untuk menikmati lubang surgawi Tika. Akhirnya aku segera merubah posisi, ke bawah selangkangan Tika. Tika yang masih lemas akibat orgasme ketiga tadi, langsung aku balikkan menghadap ke bibir meja. Posisi badannya yang setengah nungging dan tengkurap diatas meja kerjaku, membuat birahiku langsung melonjak. Tanpa memberi kesempatan Tika bernafas, batang penisku aku arahkan ke lubang vagina Tika melalui belakang
“Bless..”
“Maass.. Gilaa.. Besar sekali.. Ooohh,” Tika terengah-engah menerima batang kemaluanku yang memang berukuran diatas rata-rata.
Gerakan maju mundur di belakang tubuh Tika secara berirama aku gerakan, terkadang telapak tangan Tika menahan perutku. Agar supaya penisku tidak masuk semua.
“Akhh.. Mas.. Amppunn.. Nikmat sekali rasanya..” rintihnya.
“Terus Mas.. Jangan berhenti.. Aku suka sekaallii” rintih Tika untuk kesekian kalinya. Sesekali tangannya mencengkeram bibir meja dengan kencang, saat batang kemaluanku menghujam dalam lubang Tika. Aku merubah sedikit posisi, aku angkat satu kaki Tika untuk naik diatas meja. Sehingga selangkangannya bersudut 90 derajat, sehingga penisku benar-benar terbenam sampai mentok.
“Ughh.. Eeennaakk Mass..” desah Tika saat penisku terasa mentok menyentuh batas langit-langit vagina nya.
“Crek.. Crek.. Crek..” suara batang penisku menghujam keluar masuk di lubang kemaluan Tika.
Cengkraman tangan Tika di bibir meja, memperjelas pendapatku bahwa gadis wanita ini benar-benar menikmati hebatnya batang penisku.
Aku berusaha mempermainkan birahi Tika dengan cara memperlambat tempo pergerakan pinggulku. Aku melepas penis dan mulai membalikkan tubuh Tika tepat berhadapan dengan tubuhku. Kali ini posisi Tika duduk di tepi bibir meja kerja dan aku sendiri berdiri menghadapnya, dengan penuh perasaan aku masukkan penisku kembali ke lubang surgawi miliknya.
“Sss..” desah Tika ketika aku mulai menggerakkan penisku keluar masuk.
Tangan Tika menopang tubuhnya, sedangkan kakinya melingkar di pinggulku.
“Hheekk.. Teruss.. Mas..” rintih Tika.
Beberapa saat kemudian aku lihat Tika semakin memacu birahinya untuk mendapatkan orgasme berikutnya. Sesekali aku memutar-mutar penisku sehingga dinding vagina Tika terasa sekali menggesek batang kemaluanku.
“Sss.. Nikmat sekali.. Mmm..” desahan Tika sekarang dibarengi dengan merubah posisi tangannya. Yang pertama menopang tubuhnya supaya tidak terlentang di atas meja, sekarang kedua tangann melingkar di punggungku.
Mulutnya yang haus berusaha menjilat dan menghisap puntingku, setiap genjotan batangku semakin bertubi-tubi. Semakin liar saja bibirnya yang mungil meraih puntingku. Posisi ini benar-benar membuat rangsangan yang luar biasa, persendian tubuhku seperti mulai meluncur terfokus ke batang kemaluanku yang diguyur kenikmatan yang luar biasa.
“Uggh.. Mass.. Aampunn.. Tikkaa.. nggak taahaan..” tintih Tika sambil menggapai-gapai puntingku yang semakin mengencang.
“Tahaann.. Sayang.. Kitaa.. Keluar saama-samaa..” rintihku yang tidak kalah hebatnya untuk meraih klimak yang didambakan setiap orang saat bercinta.
Gerakan kedua tubuh kami semakin tidak berirama, bagaikan kuda liar kami memacu birahi. Sampai-sampai meja kerja bergoyang dan sedikit berbunyi.
“Ohh.. Mass.. Keluarin.. Di dalam.. Ohh..” pinta Tika.
Yang aku tahu jika seorang wanita mengijinkan sperma kita untuk keluar didalam vaginanya, artinya dia sudah memprotek dirinya supaya tidak hamil. Birahiku berlomba dengan birahi Tika untuk mengejar puncak kenikmatan.
“Mass.. Aaakuu.. Kee.. luuaarr” Tika merintih panjang sambil menghisap puntingku dalam-dalam.
“Tahan.. Saayaanngg.. Aku jugaa.. Mauu..” rintihkan tak kalah hebatnya.
“Akkhh..” aku merintih panjang mendapatkan kenikmatan tersebut.
Seluruh kekuatanku saat itu, semua terfokus pada batang kemaluanku. Dan kenikmatan itu semakin menjadi ketika Tika sedikit menggoyang pinggulnya. Aduh alamak, rasanya aku terbang keawan.
Aku tidak bisa lagi menghitung, berapa kali semburan spermaku di lubang vagina. Sengaja aku tidak melepas batang kemaluanku dari lubang vagina Tika, aku rasakan denyutnya masih terasa memeras sisa-sisa kenikmatan yang ada.
“Mas, kamu memang hebat” Tika memuji permainan sex ku.
“Kamu tidak hanya jago di teori tetapi juga prakteknya.”
Aku mengecup keningnya yang penuh dengan peluh, sekejap kemudian kepala Tika bersandar di dadaku yang bidang. Adik kecilku yang tadinya tegang, sekarang mulai mengkerut dan keluar dari lubang Tika dengan sendirinya.
Sejenak kami bergegas memperbaiki baju kami berdua, blus Tika yang sedikit kusut akibat hebatnya permainan tersebut. Rok mininya dirapikan seperti semula dan celana dalamnya dikenakan lagi. Komputer, meja, dan dinding kantorku, menjadi saksi bisu permainan sex kami berdua.
Setelah merapikan rambut dan Tika memoles wajahnya dengan perlengkapan make upnya, kami bergegas keluar ruangan. Sengaja, aku tidak membawa mobilku karena memang aku akan mengantar Tika ke tempat yang dituju.
Sepanjang permainan Tika tidak henti-hentinya memuji permainan sex yang baru aku tunjukkan. Dan kami berdua, bagaikan seorang sahabat yang sudah mengenal. Sehingga tidak ada jarak lagi untuk saling bercanda, saling tertawa.
Kenangan yang indah di tempat kerjaku, seakan hanya kami berdua yang bisa merasakan keindahan permainan tersebut. Kami berdua telah mereguk kenikmatan bersama.
*****
TAMAT

Mbak Yuli Seniorku yang Menggairahkan

Cerita Hot, Cerita dewasa, Cerita seks - Mbak Yuli Senior ku yang menggairahkan-
Aku kuliah di suatu perguruan tinggi di medan, di fakultas ekonomi. Aku baru masuk kemaren stambuk '98 (jadi sekarang semester 5. Dan aku memiliki seorang senior (stb '97), namanya Yulia. Aku biasanya memanggilnya mbak Yuli. Dia satu kelompok diskusi denganku dan teman- teman lain sekitar 10 orang.


Suatu kali, waktu ujian mid semester, seperti biasa, aku mencari temen diskusi buat belajar bareng. Dan aku pun, kira-kira pukul 07.15 malam pergi ke tempat mbak Yuli yang kos tak jauh dari kampus. Di sana tanpa kesulitan aku bertemu dengannya. "mbak Yani mana mbak ?" aku membuka percakapan dengan menanyakan temen sekosnya. "dia pergi belajar sama ke rumah temennya" jawabnya dengan suara yang lembut. Kami belum mulai belajar sampai pukul 08.00 malam, soalnya temen-temen kami yang lain belum dateng.
Kami hanya mengobrol entah ke mana-mana. Lalu mbak Yuli berkata, "Ton, mbak keluar dulu ya, beli makanan " "Iya mbak, saya juga lapar nih" jawabku tanpa basa-basi. Kupandangi dia keluar kamar, pantatnya kelihatan sangat padat, rok panjang yang dikenakannya agak sempit rupanya hingga menonjolkan buah pantatnya. Aku jadi bernafsu. Mbak Yuli memang cantik, tapi aku tak pernah seperti ini, soalnya dia selalu memakai pakaian longgar kalo ke kampus. Ketika dia mencari makanan, iseng aku keliling-keliling memandangi kamarnya. Rapi sekali ..., lalu iseng kuangkat kasur di tempat tidurnya. ooops, ada sesuatu. Tumpukan kertas-kertas yang terlipat-lipat, dan ketika kubuka, asataga ! Gambar-gambar lelaki telanjang rupanya. Aku sih tidak bernafsu (soalnya laki-laki), tapi tiba-tiba aku berpikiran aneh ...


Wah gue jadi kepingin ngerasain badan mbak Yuli. Tapi bagaimana ? Ah harus mulai gue rencanakan. Lalu kusimpan kembali kertas- itu, tidak berapa lama, mbak Yuli pulang, kami belajar sama sambil makan. Lalu sekitar jam 1/2 sebelas, aku pulang ke rumah. Keesokan harinya, otakku mulai ngeres. Aku beli obat perangsang. Kubeli agak banyak, biar khasiatnya tinggi. Lalu malamnya, akupun datang ke rumahnya, alasannya mau belajar sama, walaupun ujian besok tidak begitu susah. LAlu dia pun mempersilahkan aku masuk. Aku masuk, lalu kami ngobrol sejenak. "Mbak, beli snack, ya ?" "Iya, tapi pake' uang Anton" balasnya sambil tersenyum "iya iya" aku jadi deg-degan melihat senyumnya dan ketika membayangkan kalo' aku menyetubuhinya. Lalu dia keluar, kali ini dia memakai baju kaos dan rok selutut, tapi pantatnya tetap saja menonjol seperti kemaren (mungkin bukan roknya yang salah, tapi memang pantatnya besar), aku jadi nggak sabar. Ketika dia keluar, kuambil minum di teko yang tidak begitu banyak, paling 1 1/2 gelas.


Lalu cepat-cepat kuambil obat yang kubeli, dan kutuang semuanya, kuaduk, dan kuletakkan kemabli teko itu. Ketika mbak Yuli pulang, aku pura-pura tidak ada kejadian apa-apa. Lalu kami makan gorengan bareng. Saat dia mau minum, aku kegirangan, kuperhatikan dia lamat-lamat meminum ramuan itu ... dan ... tidak berapa lama, sambil mengobrol, kelihatan dia mulai gelisah, badannya mulai berkeringat. Hatiku girang, juga deg-degan. "Mbak kepanasan?" tanyaku pura-pura tak tahu "Iya, kok panas kali ya ?" "Udaranya memang panas kok mbak" Dan akupun mulai merapatkan dudukku dengannya, di tepi tempat tidurnya, lalu ... "Mbak mau dipijitin ?" Dia diam saja, lalu kupegang tengkuknya. Dia melihatku sejenak, lalu diam kembali. Mulai ku remas-remas tengkuk dan lehernya. Dia seperti keenakan. Lalu kuremas-remas lengannya. Dia hanya mendesah keenakaan. "wah, udah nafsu nih" pikirku. lalu kutanya "Mbak mau dipijitin kakinya?" Dia diam saja, aku tahu, lalu kubimbing dia agar tidur tengkurap di tempat tidurnya. Aku mulai memijit betisnya, alamak ... putih, bulunya halus, dan agak besar. Sementara kupijit betisnya, dia mendesah sambil meremas-remas bantal.


Aku tahu dia lagi hot. Lalu kunaikkan pijitan ke lutut, lutut, lalu ke pahanya, dia tidak marah, hanya mendesah. Membuatku semakin bernafsu. Lalu dengan pijitan yang agak kuat, kupijit pahanya, sambil sedikit demi sedikit mengangkat roknya, sekarang roknya hanya menutupi pantatnya yang bulat. CD nya yang putih juga sudah kelihatan. Kuberanikan diriŠmemijit pantatnya, dia malah semakin mendesah ... Ah, cocok. Aku semakin bernafsu, dan tambah deg-degan. "Mbak, punggungnya juga ya mbak ?" "Iya" jawabnya hampir setengah sadar. Dengan cepat akku naik, dan duduk di atas pantatnya yang besar dan bulat, oooohhh ... enaknya. Kupijit punggungnya yang masih dibungkus baju kaos, sambil memijit, kutekan-tekan pinggulku ke pantatnya. Dia hanya mendesah, sementara si junior sudah tegang. Lalu kuangkat sedikit baju kaosnya sambil dipijit, sedikit,sedikit, hingga hampir seluruh punggungnya kelihatan, sementara tali BH nya masih kubiarkan. Aku terus menggenjot kontolku yang sudah tegang ke pantatnya yang oooohhh ... "Mbak, depannya juga ya mbak" "Hah ?Apanya"
Dia masih setengah sadar, tapi agak kaget. "Nggak mbak, maksud saya kaki yang depan. "iya" Lalu ia membalikkan posisinya, roknya dibiarkan saja, masih sebatas CDnya, lalu kupijit kaki depannya, naik ke pahanya, kusingkap sedikit lagi roknya, oh rupanya dia sudah basah. Lalu kupijit perutnya, dan aku naik ke atas badannya. Kontolku tepat di atas memeknya, tapi aku masih menggunkan baju lengkap. Kupijit perutnya, sambil kutekan-tekan bagian memeknya dengan pinggulku. "Oooh...." suara desahannya mulai kedengaran. Sambil kupijit perutnya, kusingkap baju kaosnya sedikit demi sedikit, hingga lewat dadanya. Kuperhatikan gunung kembar yang ditutupi BH itu, besar juga, kira kira ukuran 36B. Dengan memberanikan diri, kusingkap BHnya ke atas tanpa melepas talinya. Oh, betul kataku, sungguh menggairahkan, gunung kembar menonjol, putingnya masih merah jambu, dan mulai mengeras. Aku semakin garang, lalu kucium bibirnya, dia balas mangkulum lalu terus kukulum bibirnya sambil meremas dua buah dadanya dengan kedua tanganku, sementara pinggulku terus menekan-nekan.


Lalu ciumanku turun ke arah payudaranya, dia langsung "black-out", memejamkan matanya, hanya menyisakan bagian putih matanya yang tampak samar-samar di antara bulu matanya. Pijatan yang bermula dari jari berubah menjadi pijatan dengan lidah. Ku runcingkan ujung lidahku, kujilat antara kena dan tidak. Mulai dari payudara aku turun ke arah bawah, di rongga perut, setiap kali aku lakukan jilatan, ada getaran-kejutan, sementara tangannya menjambak rambutku sesuai dengan irama kejutan-kejutan yang terjadi di badannya. "Ohh, hemmph" hanya dengusan-dengusan nafas yang kudengar, selanjutnya perang gerilya terus kulakukan, ke arah bagian bawah tubuhnya, kubiarkan cd-nya tetap ditempatnya, wanita akan indah kalau hanya sedikit telanjang, lamunku. Ku jelajahi, paha bagian dalamnya, ke arah lutut, semakin sulit tangannya mengapai rambutku untuk di jambak, kuberikan tanganku sebagai gantinya. Tanganku ganti diremas, jari-jemari kami saling menyatu, kubiarkan remasannya. Tampak cd yang dia kenakan ada sedikit yang berlubang, kutarik sedikit, untuk sekedar memperbesar lubang di cd, kuciumin cd-nya, kuarahkan lubang cdnya, ke arah clit-nya yang membengkak, hingga keluar dari sarangnya (CD), tampak indah sekali clit yang keluar dari lubang cd.


Ku jilat, "ohh" erangnya Ku emut, ku hisap, kuhisap bersamaan dengan ku jilat, ku lakukan gerakan berulang. Hingga dia menggelapar, seperti ayam yang habis dipotong, kubiarkan dia menjepit kepalaku dengan kedua belah pahanya. Aku sudah mengantisipasinya, sebelum dia menjepit segera kuhirup sebanyak mungkin udara. Aliran udara yang kuhisap melalui, mulut, menyebabkan gesekan udara dengan clit yang basah, menjadi kering dan dingin, hembusan udara dingin yang akan masuk ke mulutku, membuat rangsangan clinya menjadi- jadi. Saat dia menjepit, kubiarkan jepitan itu, pekerjaan gerilya kulakukan dengan menahan nafas dalam kegelapan (aku sambil memejamkan mata - malu sama pembaca, agar nggak malu aku merem aja). Benar-benar nikmat rasanya, dalam jepitan dan kegelapan serta kesunyian, merasakan lembutnya clit, hanya tekanan jepitan yang menjadi pedomanku, semakin kumainkan clitnya, semakin sering terjadi kejutan.


Saat nafasku akan meledak keluar, kulepaskan hisapan pada clit, kuturunkan hidungku hingga lubang hidungku mencapai clitnya, aku hembuskan sedikit demi sedikit melalui hidungku, keluarlah udara hangat. Menyebabkan longgarnya jepitan pahanya. Tampak bagian cdnya ada yang basah, campuran air liurku dengan lendirnya. "Udah masukin" katanya, ini yang aku tunggu, aku selalu melakukan penetrasi bila ada konfirmasi, artinya sudah ada lendir yang akan melindungi gesekan antara bazoka dengan laras-pelontar-bazoka. Ini juga sebagai indikator bahwa dia sudah mencapai tahap 80%, aku hanya butuh 20% lagi untuk mencapai "O". Aku angkat cdnya ke arah samping, jadi kita "main" dengan masih ber- cd. Aku pun mengeluarkan rudalku lewat samping cd-ku, agak sempit juga sih rongganya, tetapi berkat cairan pelicin yang keluar, jadi tidaklah sulit untuk memasukkan. Dengan sempitnya rongga kewanitaannya, aku takut mempercepat ejakulasiku, hingga aku gunakan cara lain, agar dia cepat mencapai "O" sementara aku bisa bertahan.


Ku tekan sedalam-dalamnya, hingga clitnya bersinggungan dengan bulu kemaluanku, selanjutnya aku tidak menarik keluar-masuk, tetapi melakukan penekanan dan tidak menekan clitnya, kulakukan berulang- ulang, dan berusaha agar rudalku tidak mengalami gesekan dengan rongga wanitanya, tak lama, tangannya menarik kepalaku, dan mencium bibirku dengan buas sekali. Dijulurkan lidahnya, bergesekan dengan lidahku, ohhhps, aku paling nggak kuat kalau di cium seperti ini, bagian bawah di tahan, bagian atas mana tahannnn (aku jadi inget tips Kak Ray, aku cari kain pel atau tisue nggak ada, ya udah deh, yang terjadi, terjadilah, apalagi semen atau nitrogen juga nggak ada). Takut aku ejakulasi, segera aku hisap sekuat-kuatnya bibirnya, hingga dia sulit bernafas.


Sambil tetap menekan clitnya. Dengan sedikit menyingkap cd bagian bawahnya, tanganku bergerilya meraba daging antara vagina dan anus, dan kadang meraba anusnya yang juga ditumbuhi rambut kasar, bekas dicukur. "eh eh eh eh" nafasnya keluar masuk dengan tempo cepat "uh uh uh uh" akupun demikian Seperti orang yang menyelam dan mencapai permukaan air, dan secepat kilat menghirup udara segar. Tak perlu kutanyakan, apakah dia orgasme atau tidak, aku dapat merasakan getaran vagina serta denyutan di anusnya, juga rongga vaginanya yang mekar hingga ada jarak antara rudalku dan dinding vaginanya, soal lendir jangan ditanya deh! Udah bukan bening lagi, berbusa! Nah sekarang giliran aku nih, tetapi bagaimana mungkin? (membaca saja aku tidak bisa, salah yah - habis yang baca nafsu banget sih - qkqkqkqk)


Selain terlalu banyak lendir, rongganya juga sudah membesar. Hmmm, ya udah pake cara lain. Aku angkat kakinya, hingga lututnya ada dipundakku, dengan demikian terjadi penjepitan di rongga vagina, saat aku lakukan penetrasi, ouhhh licin dan sempit. Selanjutnya aku lakukan gerakan keluar masuk, saat aku masuk, "telur"ku tertinggal di belakang, saat aku cabut keluar, "telur"ku memukul lubang anusnya, hemmm, rasanya "telur"ku seperti tertusuk duri yang melingkari lubang anusnya, membuat gerakanku semakin cepat, dan akhirnya keluarlah cairan kenikmatanku.


Ahhh, nikmat sekali. Pas aku cabut rudalku, diikuti keluarnya suara " brett brett" dari rongga vaginanya. Eh aku ketawa dia juga ikut ketawa, yah udah keluarnya ketut-vagina, menjadi seirama dengan gelak tawanya, sambil menyemburkan spermaku yang masih menggumpal seperti jelly. Kami pun tertawa bersama-sama, senang, puas, nikmat....

Anak Kost Belakang

Anak Kost Belakang – Aku Fadil mahasiswa di Kampus X di jogja, berasal dari keluarga sederhana di kota di luar jogja. Di jogja ini aku tinggal ngekos di sebuah dusun dekat dengan kampus dan rata-rata rumah disini memang dijadikan kos-kosan, baik untuk putri maupun putra. Kosanku berada didaerah bagian belakang dusun dan dibagian depanku ada kos putra, disamping ada kos putri, dan di belakang ada kos putri yang dihuni 7 orang. Yang akan aku ceritakan disini adalah pengalamanku dengan penghuni kos putri yang berada di belakang kosku.
Singkat cerita aku dan penghuni kos putra yang lainnya memang sudah kenal dan lumayan akrab dengan penghuni kos putri belakang, jadi kalo ada yang perlu bantuan tinggal bilang saja. Aku sering sekali main ke kosan putri itu untuk sekedar ngobrol-ngobrol saja diruang tamunya, itupun kalau dikosanku lagi sepi, maklum saja aku sendiri yang angkatan tua yang nyaris gak ada kerjaan, sedangkan yang lainnya masih sibuk dengan kuliah dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Saking seringnya aku main ke kosan belakang, ketujuh cewek penghuninya sudah sangat terbiasa dengan kehadiranku disana, dan ada satu orang cewek bernama Ana, tingginya sekitar 165cm, beratnya sekitar 50kg, kulitnya kuning, ukuran Branya mungkin cuma 34A, pernah sehabis mandi masih dengan balutan handuk sejengkal diatas lutut dia lewat didepanku dengan santainya. Aku yang masih sangat normal sebagai lelaki sempat melongo melihat pahanya yang mulus ternyata, dan dia cuek aja tampaknya.
Sampai suatu hari, sewaktu liburan UAS sekitar menjelang sore saat aku datang ke kosan belakang seperti biasa, disana hanya ada Ana sendiri, dia memakai daster bunga-bunga tipis selutut, dia sedang didepan komputer dikamarnya yang terbuka pintunya, kupikir dia lagi mengerjakan tugas
"lagi ngapain, An? Yang laen kemana?" tanyaku didepan pintu,
"eh Mas Fadil, lagi suntuk nih, lagi ngegame aja, yang laen kan mudik mas, trus Mbak rina kan KKN pulangnya malem terus" jawabnya sambil masih memainkan mousenya
"masuk mas"
Aku pun masuk dan duduk di karpetnya
"emang kamu ga mudik juga An"
"aku kan ngambil SP mas, males klo harus ngulang reguler" jawabnya.
"lagi ngegame apa sih?" tanyaku lagi
"ini nih maen monopoly, abis yang ada cuma ini" sambil merubah posisi kakinya bersila dan sempat memperlihatkan pahanya, akupun melongo lagi di sajikan pahanya itu, sampai akhirnya dia sadar dan sambil menutup pahanya dia bilang
"hayo ngliatin apa?"
"eh ngga, ga liat apa-apa" jawabku gelagapan
"hayooo ngaku, pasti nafsu ya, dasar cowo" dia bilang
"yeee jangan cowo aja donk yang salah, yang bikin nafsu kan cewe" kataku membela diri
"wuuu ngeles aja" dia bilang sambil melanjutkan gamenya tadi, eh mas punya film ga? BT nih
"film apa ya? Yang di tempatku kan dah di tonton semuanya" jawabku
"yaaah apa aja deeeh" dia memohon
"apa dong, ya emang udah ga ada lagi, ada juga bokep tuh klo mau"
"mau dong mas mau"dia bilang
Aku kaget mendengar itu langsung bilang
"beneran nih, nanti kepengen repot lagi"
"udah sana ambilin, aku iseng ni mas"
"tapi nontonnya bareng ya" kubilang
"iihh ga mau ah, nanti malah mas fadil pengen, bisa diperkosa aku"
"ga bakalan atuh sampe kaya gitu, mau diambilin ga niy? Tapi nonton bareng ya"
"iya deh, ambil sana" pintanya.
Secepatnya aku lari ke kos lalu mengcopy bokep yang ada di komputer dikamarku, aku copy yang bagus-bagus saja, kemudian setelah selesai aku langsung berlari ke kamar Ana dan menyerahkannya. Ana pun langsung mengcopy yang ada di flashdiskku.
Kamipun menontonnya, aku duduk berada disebelah kirinya, dan dia duduk sambil memegang bantal. Kami tak ada bicara saat film itu dimulai. 
Baru beberapa menit menonton, aku mulai horny karena baru kali ini aku nonton bokep sama cewek yang bukan pacarku berdua saja, kontan saja akupun agak-agak salah tingkah berganti-ganti posisi duduk demi menutupi kontolku yang sudah berdiri tegang. Tak berapa lama sepertinya diapun mulai merasakan hal yang sama, nafasnya mulai tak teratur dan agak berat seperti ada yang ditahan, duduknya pun mulai berganti posisi dan sekarang bersila sambil memeluk bantalnya itu. Seandainya aku yang jadi bantalnya, hmmmmm.
Akhirnya aku memberanikan diri bertanya
"kenapa, An? hayoo
"apaan sih, ga kenapa-napa ko, mas tuh yang kenapa dari tadi gerak-gerak terus?" dia merengut
" yahhh, namanya juga nonton bokep An, nontonnya sama cewek manis berdua aja lagi" kubilang
"emangnya kenapa klo nonton ma cewek berdua aja" sepertinya dia memancingku
nekad saja aku bilang
"ya, jadi kepengen lah jadinya"
"tuuh kan bener yang aku bilang tadi" Dia melanjutkan
"mas fadil suka ya begituan?"
dan aku jawab asal
"ya sukalah, enak sih"
"lah kamu sendiri suka nonton bokep ya? Dah dari kapan? Jangan-jangan kamu juga udah lagi?" langsung aku cecar saja sekalian
"iihhh, apaan sih" dia bilang,
"udahhh ngaku ajah, udah pernah kan?kalo udah juga ga papa, rahasia aman kok, hehe" aku cecar terus
"mmmm tau ah" dia malu tampaknya, kemudian dia mengalihkan dan bertanya
"mas fadil klo begituan suka jilatin kaya gitu mas?" sambil menunjuk adegan cowok lagi jilatin memek cewek
"iya, suka, di oral juga suka, kenapa? Pengen ya hehehe"
"ihhhh orang cuma nanya" jawabnya malu-malu
"kamu emangnya belom pernah di oral kaya gitu An?"
"belom lah,aku sebenernya pernah ML 2 kali, tp cowokku ga pernah tuh ngejilatin ituku, aku terus yang disuruh isepin anunya "akhirnya dia ngaku juga
" wahh keenakan cowokmu donk, diisep terus kontolnya ma kamu, dah jago dunk, jadi pengen, hehe"
"wuuu sana ma pacarmu sana" katanya
"pacarku kan jauh An" jawabku.
Aku langsung bergeser merapatkan diri disamping dia
"Din, mau aku jilatin memeknya ga?" aku langsung aja abis udah ga tahan. Dia diam saja, aku cium pipinya diapun menghadapkan mukanya kearahku, aku dekatkan bibirku ke bibirnya dan kamipun berciuman dengan sangat bernafsu. Tangan kiriku mulai meraba toketnya, diapun melenguh...mmmh.... sambil tetap berciuman.
"An, udah lama aku pingin ngerasain ngentot sama kamu" kataku
"aku juga mas, aku kan sering mancing mas fadil, tapi mas kayanya ga ngerasa" dia bilang
"ihh pake mancing-mancing segala, kan tinggal ajak aja aku pasti mau"
"yeee masa aku yang ajak" katanya manja sambil menggelayutkan tangannya dileherku
"berarti boleh dong memeknya aku jilat"sambil kuturunkan tanganku ke memeknya yang masih terbalut dasternya
"lom diijinin aja tangannya udah megang memekku nih" sambil tersenyum kemudian menciumiku.
Aku langsung melumat bibirnya sambil mengangkat dasternya hingga tanganku dan memeknya hanya dibatasi CD tipis saja. Ana sudah mulai memasukkan tangannya kedalam celana(saat itu aku hanya menggunakan celana boxer) dan CD ku sampai menyentuh kontolku dan kemudian mengelusnya lembut
"mmmhhh Ana sayang"
Aku membuka kaosku lalu melepaskan dasternya sekalian hingga tersisa CD dan bra nya saja.
"kamu seksi An"
"mas fadil juga kontolnya gede, Ana suka banget, Ana isep ya?"
"iya An, aku juga ga sabar pingin memek km"
Akupun berdiri, Ana memelorotkan celana sekaligus CDku sampai kontolku seperti melompat kedepan mukanya saking tegangnya, Ana sedikit kaget saat melihat kontolku yang memiliki panjang sekitar 17cm
"mas, gede ih, pacarku ga segede ini kontolnya"
Saat dia sudah membuka mulutnya ingin melahap kontolku, aku langsung menariknya hingga berdiri
"sebentar sayang, dah ga sabaran pengen isep ya?"
Ana mengangguk manyun
"kita 69 yuk sayang"
Aku membuka tali bra nya dan lalu cdnya kuturunkan, terlihat bersih memeknya tanpa jembut.
"memek kamu bersih sayang"
"baru kemaren aku cukur mas, abis suka gatel kalo ada bulunya, mas suka ngga?"
"suka banget sayang" sambil kuciumi memeknya.
Ana naik ke kasurnya dengan posisi telentang mengundangku, akupun naik dan memposisikan kontolku berhadapan dengan mukanya lalu mukaku didepan memeknya.
Aku mulai menjilati memeknya dengan lembut , Ana tanpa ragu memasukkan kontolku ke mulutnya dan mengocoknya perlahan
"oughhh, mmmhhh Ana sayang" memek Ana terasa sangat legit aku menjilati klitorisnya yang kemerahan
"hmpffhhh....mmmpphhh" Ana melenguh
Sekitar 5 menit kami di posisi ini, kami sudah sama-sama tidak tahan, aku mengubah posisiku berada di atas tubuh telentang Ana dan mengarahkan kontolku ke memeknya. Memeknya sudah agak basah setelah oral tadi, aku menggesek-gesekkan kontolku sesaat
"ohhhh, masukin masku sayang, Ana ga tahan lagi mmmmhhh"
Aku senang mendengarnya memohon minta di entot. Aku menekankan kontolku perlahan, baru kepalanya yang masuk, agak sulit, aku hentakkan sedikit, Ana menggigit bibirnya, dan akhirnya kontolku berhasil memasuki lubang senggamanya, sempit dan seret rasanya membuatku merasakan kenikmatan saat aku awal bercinta dengan pacarku, namun ini terasa lebih mungkin karena lebih menantang. 
Aku memompa memeknya perlahan-lahan, Ana mengikuti gerakanku dengan menggerakkan pinggulnya mengarahkan memeknya. Aku genjot terus sambil kupeluk Ana dan menciumi bibirnya yang merah basah.
"mmmmh... Hmmpppf...sayang enak banget sayang, memek kamu sempit banget, kontolku kaya dipijet-pijet"
" sshhhh... mas, oughhh terus mas, masukin terus mas, biar Ana jepit kontolnya, ahhhhh" bicaranya terengah-engah
Aku menggenjot terus sampai akhirnya kontolku amblas didalam memeknya. Aku semakin cepat memompa liang senggamanya.
"ahhh,,ohhhh, masku,,,ohh,,entot aku ohh..enak banget mas sayang, Ana pingin oohhhhh dientot mas terus, ayo ooougghhh" Ana sudah tak karuan omongannya saking menikmatinya.
15 menitan kami bercinta dalam posisi tersebut dan aku memintanya nungging untuk posisi doggy , Ana menurut saja, aku masukkan kontolku kememeknya lagi dan sekarang sudah agak lancar walaupun masih terasa sempitnya seperti memeras dan menyedot kontolku masuk. 
Aku memegang pantatnya yang mulus bersih sambil aku pompa tak terlalu cepat, Anapun memajumundurkan memeknya hingga seperti akan menelan kontolku seluruhnya dan sangat nikmat rasanya.
Aku mempercepat genjotanku di memeknya, Ana sedikit berteriak kenikmatan
"auhh mas,, mmmhh terus mas, enak ahhh..kontol mas..oohhh sayang"
Nafasku semakin memburu dan bernafsu mendengar ocehannya itu membuat genjotanku menjadi sangat cepat
"sayang, aku kluarin dimana sayang...ah ah oughh"
"didalem..argh aja sayang auuhhh ga papa, Ana juga mau keluar mmmhhh"
Genjotanku cepat sekali karena spermaku sudah tak tertahankan lagi mau keluar.
"arrrgghhh aku keluar sayanggg"
Dan saat itu juga tubuh Ana mengejang orgasme
"ahhhhhhh, aku juga ssssshh mas"
Aku muntahkan spermaku dalam lubang memek Ana, aku memutar tubuh Ana dengan kontol masih tertancap di memeknya,aku memeluk dan menciumnya
"kamu hebat sayang, memek kamu hebat jepitannya"
"mas fadil juga"
Dia mengajakku ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh kami, dengan masih telanjang kami keluar kamar dan menuju kamar mandi. Aku membersihkan seluruh tubuhnya dengan perasaan sayang yang luar biasa, dan diapun melakukan hal yang sama kepadaku.
Setelah selesai membersihkan tubuh kami, kami kembali kekamarnya dan memakai kembali pakaian kami,saat itu dia bilang kepadaku
"makasih ya mas, udah ngasih kepuasan buat aku, enak banget ngentot sama kamu mas"
"sama-sama sayang, besok-besok lagi ya?"
"siap mas. Muachh" jawabnya sambil menciumku
Akupun kembali ke kosku dengan hati sangat senang dan saat ada kesempatan berdua kamipun melakukannya lagi. Atau saat sama-sama tidak tahan kami janjian ke hotel untuk memuaskan nafsu kami.
- Tamat -